Gazprom: Pasokan Gas Nord Stream ke Uni Eropa Berhenti Tanpa Batas Waktu, Jerman Makin Kelimpungan
Salah satu negara yang paling berpengaruh di Eropa dan pengimpor gas Rusia terbanyak, Jerman makin kelimpungan dengan langkah Rusia tersebut.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Raksasa energi Rusia Gazprom mengumumkan pada Jumat kemarin bahwa penghentian pasokan gas alam ke Uni Eropa (UE) melalui pipa Nord Stream 1 dilakukan tanpa jangka waktu terbatas, karena kerusakan teknis.
Pipa Nord Stream 1 itu seharusnya dimulai kembali pada 3 September ini setelah perbaikan pada satu-satunya turbin yang beroperasi.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (3/9/2022), menurut perusahaan itu, pihaknya menerima peringatan dari regulator industri Rusia Rostekhnadzor tentang kegagalan turbin.
Masalah dilaporkan terdeteksi selama pekerjaan pemeliharaan dan pipa tidak akan dapat beroperasi tanpa perbaikan yang tepat.
Gazprom mengaku telah memberitahu pabrikan Jerman Siemens tentang kegagalan turbin dan perlunya perbaikan.
Baca juga: Balas Sanksi Barat, Rusia Kembali Hentikan Aliran Gas Nord Stream 1 ke Eropa
Perbaikan pada pipa Nord Stream 1 awalnya dijadwalkan dimulai pada 31 Agustus hingga 3 September atau Sabtu waktu setempat.
Langkah ini tentu saja mendorong penutupan penuh aliran gas ke UE.
Sejak Juli lalu, pipa Nord Stream 1 telah beroperasi dengan kapasitas yang berkurang karena penutupan beberapa turbin gas.
Beberapa dikirim ke Montreal untuk diperbaiki dan terjebak di sana karena sanksi Kanada terhadap Rusia terkait konflik di Ukraina.
Atas permintaan Jerman, Kanada pun mengumumkan pengecualian untuk turbin itu pada Juli lalu dan mengembalikan satu turbin.
Namun Gazprom menolak untuk menerima pengiriman, dengan alasan ketidakberesan dalam dokumentasi.
Baca juga: Gazprom Takkan Terima Turbin dari Siemens, Ancaman Krisis Gas di Jerman Kian Nyata
Gazprom menyebut peralatan yang rusak atau tertunda sebagai alasan utama pengurangan 80 persen pengiriman melalui pipa.
Sementara itu pemerintah Rusia mengatakan pada minggu ini bahwa hanya sanksi yang dapat mencegah Nord Stream 1 bekerja dengan kapasitas penuh.