Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Gas di Eropa Melonjak 30 Persen Setelah Rusia Tutup Kembali Aliran Pipa Nord Stream

Gazprom menutup sementara operasi pipa gas Nord Stream 1 ke Eropa hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Harga Gas di Eropa Melonjak 30 Persen Setelah Rusia Tutup Kembali Aliran Pipa Nord Stream
Andrey Rudakov?Bloomberg
Pipa Gazprom di Distrik Lensk, Rusia. Ditemukan kebocoran gas pada stasiun kompresor di Portovaya, sehingga Gazprom terpaksa menutup sementara operasi pipa gas Nord Stream 1 ke Eropa hingga batas waktu yang tak ditentukan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL – Usai Rusia menutup aliran ekspor pada pipa Nord Stream 1, harga gas di pasar Eropa meroket sebanyak 30 persen jadi 272 euro per megawatt hour (MWh) pada perdagangan Senin (9/5/2022).

Tak hanya itu, kenaikan juga terjadi pada pengiriman gas Eropa kontrak TTF Belanda untuk bulan Oktober yang terkerek naik 23 persen, hingga harganya melonjak menjadi 256 euro MWh.

Lonjakan tersebut mulai terjadi setelah Rusia mengatakan bahwa pihaknya akan menghentikan operasi untuk melakukan pemeliharaan bulanan pada peralatan pipa Nord Stream 1 selama tiga hari, mulai dari mulai Rabu (31/8/2022) hingga Jumat (2/9/2022), dikutip dari Reuters.

Baca juga: Gazprom Putus Pipa Nord Stream 1, Biaya Impor Energi Italia Melambung Hingga 100 Miliar Euro.

Namun dalam pemeliharan tersebut Rusia menemukan kebocoran gas pada stasiun kompresor di Portovaya.

Hingga Gazprom terpaksa menutup sementara operasi pipa gas Nord Stream 1 ke Eropa hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Pengumuman penangguhan gas Nord Stream 1 sontak memicu kekhawatiran baru tentang kekurangan dan penjatahan gas di Eropa selama musim dingin.

BERITA REKOMENDASI

Meski penangguhan seperti ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Rusia, namun penangguhan gas Rusia kali ini dilakukan dengan eskalasi besar yaitu sekitar 20 persen.

Alasan tersebut yang kemudian membuat UE berlomba untuk menemukan pasokan alternatif untuk mengisi ulang fasilitas penyimpanan gas untuk musim dingin.

Munculnya lonjakan permintaan ditengah krisis energi yang kemudian membuat harga gas di kawasan UE merangkak naik ke level tertinggi.

"Pasokan sulit didapat, dan semakin sulit untuk mengganti setiap gas yang tidak berasal dari Rusia," kata Jacob Mandel, rekanan senior untuk komoditas di Aurora Energy Research.

Imbas dari pemangkasan tersebut kini beberapa industri yang haus energi, termasuk pembuat pupuk dan aluminium mulai mengurangi produksi untuk membantu pemerintah Uni Eropa menghemat penggunaan fasilitas listrik negara.

Baca juga: Gazprom: Pasokan Gas Nord Stream ke Uni Eropa Berhenti Tanpa Batas Waktu, Jerman Makin Kelimpungan


Lonjakan harga gas bahkan disinyalir menjadi salah satu pendorong terjadinya percepatan laju inflasi di Eropa. Khawatir permasalahan ini akan semakin membuat perekonomian UE tertekan, produsen gas Norwegia dikabarkan mulai menambah pasokan pengiriman bahan bakar ke pasar Eropa

Selain itu para menteri energi dari ke 27 negara Uni Eropa juga mulai merancang undang – undang pembatasan harga gas dan jalur kredit darurat untuk pelaku pasar energi, guna mengendalikan harga gas di kawasan Eropa selama musim dingin mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas