Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengalihan Subsidi BBM, Kepala BIN: Untuk Dana Perlindungan Sosial Masyarakat Tak Mampu

Masyarakat perlu memahami tujuan besar Pemerintah mengurangi subsidi energi dan mengalihkannya untuk dana perlindungan sosial masyarakat tak mampu

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pengalihan Subsidi BBM, Kepala BIN: Untuk Dana Perlindungan Sosial Masyarakat Tak Mampu
Istimewa
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. Budi Gunawan, mengatakan masyarakat perlu memahami tujuan besar Pemerintah mengurangi subsidi energi dan mengalihkannya untuk menjadi dana perlindungan sosial masyarakat tak mampu. 

TRIBUNNEWS.COM - Subsidi BBM tengah menjadi sorotan belakangan seiring dengan naiknya harga BBM seperti kenaikan harga Pertalite.

Di sisi lain, Pemerintah memiliki tujuan lain dari pengalihan subsidi BBM tersebut.

Kepala Badan Intelijen Negara (Kabin) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan, mengatakan masyarakat perlu memahami tujuan besar Pemerintah mengurangi subsidi energi dan mengalihkannya untuk menjadi dana perlindungan sosial masyarakat tak mampu.

Pemerintah, lanjut Budi Gunawan, akan memitigasi risiko penyesuaian harga BBM tidak hanya dengan penambahan bantalan sosial Rp24,17 triliun.

“Perlu kita pahami, kebijakan pengurangan subsidi energi dengan penyesuaian harga BBM ini hanyalah bagian dari penguatan desain APBN yang lebih berorientasi pada perlindungan masyarakat lemah secara ekonomi,” jelas Budi Gunawan melalui keterangan tertulis.

Hal tersebut perlu dilakukan Pemerintah agar subsidi yang diberikan dapat diterima secara tepat sasaran.

Baca juga: Sektor Transportasi Tertekan, Apa Saja yang Diuntungkan Dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi?

Sehingga subsidi tersebut tidak lagi dimanfaatkan oleh masyarakat yang tergolong mampu.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kepala BIN juga menyebutkan bahwa penajaman subsidi dengan penyesuaian harga BBM hanyalah bagian dari upaya besar Indonesia menjaga dan memperkuat ketahanan Nasional yang memang dinamis seiring dengan perubahan geopolitik internasional.

Kebijakan itu merupakan respon kita untuk memastikan ketahanan Nasional menghadapi tekanan dari perkembangan geopolitik dunia, tutur Kabin.

Subsidi Harus Tepat Sasaran

Pentingnya subsidi BBM agar tepat sasaran juga diamini oleh Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Berly Martawardaya.

Dirinya menilai , terdapat fungsi APBN yang terganggu dalam penerapan penyaluran subsidi BBM selama ini.

Hal tersebut dikarenakan adanya fakta jika justru lebih banyak masyarakat kelas atas yang menikmati subsidi BBM dari Pemerintah.

“Fungsi distribusi yang agak terganggu kemarin, jadi ada trade off antara stabilisasi dan distribusi karena yang diuntungkan adalah masyarakat menengah ke atas. Dimana Pertalite 80 persen dinikmati atau dikonsumsi subsidinya oleh masyarakat mampu, yang Solar bahkan 95 persen,” ujarnya dalam diskusi di sebuah TV swasta.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas