Gandeng Mitra Asal Tiongkok, Vale Indonesia Segera Garap Proyek Smelter Nikel di Sulawesi Tengah
PT Vale Indonesia Tbk segera melaksanakan pembangunan blok dan smelter nikel Bahodopi yang berlokasi di Sulawesi Tengah.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk segera melaksanakan pembangunan blok dan smelter nikel Bahodopi yang berlokasi di Sulawesi Tengah.
Kepastian tersebut setelah adanya penandatanganan perjanjian investasi proyek Blok Bahodopi antar ketiga perusahaan.
Yakni antara Vale Indonesia, Shandong Xinhai Technology Co Ltd dan China Baowu Steel Group yang menyetujui investasi di proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Baca juga: Anak Usaha Krakatau Steel Sediakan Air Industri untuk Proyek Smelter di NTB
Chief Executive Officer (CEO) Vale Indonesia, Febriani Eddy mengatakan, adanya penandatanganan kerjasama ini akan mempercepat konstruksi, sehingga dapat rampung pada tahun 2025.
"Ini termasuk dalam PSN, sehingga proyek ini mempunyai nilai strategis peningkatan, pertumbuhan, pemerataan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah," ucap Febriani di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Dirinya kembali mengatakan, pabrik smelter yang akan dibangun, bakal menggunakan energi rendah karbon yang ditenagai oleh energi gas alam cair alias LNG.
Pabrik tersebut juga bakal memproduksi 73 ribu hingga 80 ribu metrik ton nikel per tahun.
"Perkiraan biaya capex (modal investasi) sekitar 2,1 miliar dolar AS untuk pembangunan pabrik, di dalamnya sekitar 300 juta dolar AS untuk pembangunan fasilitas LNG," ucap dia.
Sementara itu, Direktur Vale Indonesia, Bernandus Irmanto juga mengatakan, pembiayaan dari proyek ini berasal dari dari pinjaman dan dari masing-masing mitra termasuk Vale Indonesia.
Baca juga: Jokowi Resmikan Smelter di Morowali, Nilai Tambah Nikel Jadi Bekali-kali Lipat
"Nantinya, secara kepemilikan saham Vale akan mendapatkan 49 persen, sementara partner akan mendapat 51 persen," pungkas Irmanto.