Bank OCBC NISP Sediakan Rp 724 Miliar untuk Pendanaan Pebisnis Milenial
Kerjasama ini memungkinkan pebisnis milenial dapat memiliki akses pendanaan untuk memulai wujudkan bisnis.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank OCBC NISP menyediakan dana untuk penyaluran kredit sebesar Rp 724 miliar melalui kerjasama dengan Rukita.
Hal ini dilakukan agar pebisnis milenial dapat memiliki akses pendanaan dengan mudah, aman dan bebas ribet untuk memulai wujudkan bisnis co-living.
Kerjasama ini memungkinkan pebisnis milenial dapat memiliki akses pendanaan untuk memulai wujudkan bisnis co-living atau communal living sering diartikan sebagai hunian bersama.
Business Incubation Lead Bank OCBC NISP, Altona Widjaja mengatakan, pihaknya terus mengembangkan inovasi perbankan dengan bekerja sama dengan para start up untuk dapat mendorong masyarakat terutama para milenial untuk memulai investasi properti dan memperoleh passive income yang optimal.
Baca juga: OCBC NISP Bukukan Laba Bersih Rp1,6 Triliun di Semester I 2022
"Dari kerjasama dengan Rukita ini, kami menyediakan dana untuk penyaluran kredit sebesar Rp 724 miliar yang akan diimplementasikan dalam beberapa tahun ke depan," kata Altona dalam keterangannya, Kamis (8/9/2022).
Hal ini, kata dia menjadi salah satu langkah strategis bank untuk mendukung generasi muda untuk memulai wujudkan bisnis mereka di bidang properti, sebagai investasi passive income.
Heriwan Gazali, Head of Retail Loan Business Bank OCBC NISP mengatakan, investor muda dapat merasakan skema pembiayaan yang fleksibel dan dapat dikendalikan.
"Ini karena saldo giro nasabah akan diperhitungkan sehingga jangka waktu kredit dapat menjadi lebih pendek dari yang direncanakan di awal. Makin banyak saldo giro, maka secara otomatis mengurangi beban cicilan serta bunga pinjaman mereka,” kata Heriwan.
Baca juga: Bank OCBC NISP Kucurkan Pinjaman 100 Juta Dolar AS ke Chandra Asri
Sabrina Soewatdy, CEO dan Co-founder Rukita menjelaskan, pihaknya akan membantu mengubah properti tersebut menjadi unit rental, mulai renovasi properti hingga mengoperasikannya sebagai bisnis co-living menjanjikan.
"Para nasabah dalam program ini akan langsung mendapatkan layanan dalam hal desain interior bangunan, pemasaran properti, pemeliharaan properti, dan manajemen operasional bisnis co-living," katanya.
Tren bisnis co-living di Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan sejalan dengan permintaan pasar dari Milenial yang juga meningkat bahkan di masa pandemi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.