Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pakar UGM: IPEF Bisa Jadi Momentum Diplomasi Politik dan Ekonomi di Kawasan

IPEF akan memberikan dampak jangka panjang seperti keseimbangan kekuatan secara politik maupun ekonomi di kawasan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pakar UGM: IPEF Bisa Jadi Momentum Diplomasi Politik dan Ekonomi di Kawasan
Kemenhub
Aktivitas perdagangan di pelabuhan. Indonesia akan merasakan manfaat dengan bergabung bersama kerangka Ekonomi Indo-Pasifik yang baru atau IPEF (Indo-Pacific Economic Framework). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pakar perdagangan ekonomi dunia dan politik internasional UGM Riza Noer Arfani mengatakan, Indonesia akan merasakan manfaat dengan bergabung bersama kerangka Ekonomi Indo-Pasifik yang baru atau IPEF (Indo-Pacific Economic Framework).

Menurutnya, IPEF akan memberikan dampak jangka panjang seperti keseimbangan kekuatan secara politik maupun ekonomi di kawasan.

“Kita masih agak meragukan apa yang diinginkan China dalam keterlibatan mereka di kawasan, terutama isu-isu profile macam laut China Selatan sehingga dari sisi itu kita masih butuh pertimbangan dari kelompok yang lain seperti Amerika, Indo Pasifik,” kata Riza, dikutip Sabtu (10/9/2022).

Baca juga: Indonesia Tawarkan Tiga Formula Jaga Stabilitas Indo Pasifik 

Dalam jangka pendek, secara politik bisa memperkuat posisi Presidency G20 dan Kekuatan ASEAN di tahun depan.

“Karena bagaimanapun Amerika masih memegang kendali dalam bidang ekonomi tertentu. Maka dalam jangka pendek diplomasi bisa terbentuk dengan bergabung dengan IPEF sebagai pelengkap dari diplomasi ekonomi yang kita bangun pada kawasan yang lain atau skema yang lain seperti RCEP,” jelas Riza.

Kondisi perekonomian Amerika sendiri, kata Riza, sedang tidak baik-baik saja.

Berita Rekomendasi

Mereka dibayangi resesi dan perlambatan perekonomian.

Namun menurut Riza, masih besar peluang Amerika sebagai negara dengan kekuatan ekonomi besar.

“Kita lihat langkah Amerika selama ini fokus mereka masih mengatasi dampak kemungkinan resesi yang melanda. Saya kira kalau dikaitkan dengan kerangka kerja IPEF, sebetulnya yang disasar Amerika utamanya mengalihkan sumber-sumber, atau akses ekonomi mereka dari China,” ungkap Riza.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tengah berada di Amerika Serikat guna menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indo-Pasific Economic Framework (IPEF).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Partai Golkar ini mendorong investor Amerika masuk ke Indonesia.

Baca juga: 4 Bulan Perang Ukraina, Menlu RI Paparkan Dampak bagi Kawasan Indo-Pasifik 

"Volume perdagangan bilateral RI-AS ditargetkan mencapai 60 miliar dolar AS. Saat ini baru mencapai sekitar 37 miliar dolar AS sehingga terdapat opportunity lebih meningkatkan lagi kerja sama kedua negara," kata Airlangga.

Airlangga menjelaskan realisasi investasi AS di Indonesia tahun 2021 sebesar 2,54 miliar dolar AS atau sekitar Rp37,5 triliun.

"Investasi AS ke Indonesia masih sangat kecil, sehingga perlu didorong lebih banyak investasi AS ke Indonesia," kata Airlangga saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan (Mendag) AS Gina Raimondo di sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indo-Pasific Economic Framework (IPEF) for Prosperity, 8-9 September 2022 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas