Elon Musk Sebut Kenaikan Suku Bunga The Fed Berisiko Timbulkan Deflasi di Amerika Serikat
Anggota Kongres AS, Nancy Mace menyinggung pengeluaran pemerintah AS yang besar telah mendorong pembicaraan mengenai deflasi ini mencuat.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - CEO Tesla Elon Musk memperingatkan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) berisiko memicu deflasi dalam ekonomi AS.
Peringatan Musk datang setelah CEO perusahaan manajemen aset Ark Invest, Cathie Wood memperingatkan bahwa "indikator inflasi utama seperti emas dan tembaga menandai risiko deflasi".
Melalui salah satu postingan tweet-nya, Musk mengatakan kenaikan suku bunga The Fed "yang besar berisiko menimbulkan deflasi".
Baca juga: Ekonom: Tidak Akan Terjadi Deflasi di Kuartal III 2022 Jika Harga BBM Naik
Tweet yang ditulis pada Jumat (9/9/2022) lalu itu menarik banyak perhatian pengguna Twitter, dengan jumlah retweet mencapai 7.000 kali dan 800 ribu orang menyukai tweet tersebut.
Pada kolom komentar tweet itu juga dibanjiri pernyataan setuju dari banyak pengguna Twitter. Salah satunya adalah CEO Real Vision dan investor kripto Raoul Pal yang setuju dengan pernyataan Musk, dengan mengatakan "Yup. Cukup banyak dipanggang di kue".
Sementara pialang saham Amerika Peter Schiff menawarkan pandangan yang berbeda, dengan membalas tweet Musk tersebut.
"Ini berisiko hiperinflasi. Biaya layanan utang yang lebih tinggi, resesi yang parah, meledaknya defisit anggaran Federal, dan jatuhnya harga aset akan menghasilkan krisis keuangan yang lebih buruk daripada tahun 2008. The Fed akan merespons dengan QE besar-besaran, menurunkan dolar dan membuat harga konsumen melonjak," ujar Schiff yang dikutip dari Bitcoin News.
Politisi AS juga ikut bergabung dalam tweet Musk tersebut. Anggota Kongres AS, Nancy Mace menyinggung pengeluaran pemerintah AS yang besar telah mendorong pembicaraan mengenai deflasi ini mencuat.
"Jika [Presiden AS Joe] Biden dan [Ketua DPR Nancy] Pelosi tidak menghabiskan triliunan dolar yang tidak kami miliki, kami tidak akan melakukan percakapan ini ..." kata Mace.
Ketua The Fed Jerome Powell baru-baru ini menekankan sikap hawkish The Fed dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming. Dia mencatat bahwa perjuangan The Fed untuk melawan inflasi akan "membawa rasa sakit".
Banyak orang khawatir The Fed akan kembali menaikkan suku bunga, termasuk Senator AS Elizabeth Warren yang menyatakan ia "sangat khawatir" bahwa tindakan The Fed akan mendorong ekonomi AS ke jurang resesi.
Baca juga: Ekonomi Inggris Terpukul Lonjakan Harga Energi, Risiko Resesi Semakin Meningkat
Tweet Musk tersebut mengikuti analisis CEO Ark Invest Cathie Wood yang memperingatkan pada pekan lalu potensi terjadinya deflasi di AS.
“The Fed mendasarkan keputusan kebijakan moneter pada indikator tertinggal: lapangan kerja dan inflasi inti. Indikator inflasi utama seperti emas dan tembaga menandai risiko deflasi. Bahkan harga minyak telah turun lebih dari 35 persen dari puncaknya, menghapus sebagian besar kenaikan tahun ini," kata Wood.
Sementara itu pada bulan Agustus, Musk memperkirakan inflasi AS telah mencapai puncaknya dan "akan turun dengan cepat". Miliarder ini juga meramalkan AS kemungkinan akan mengalami resesi yang berlangsung sekitar 18 bulan.