Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Mengintip Geliat Bisnis Baju Bekas di Blok M, Kemeja Flanel Cukup Tebus Rp 50.000

Aneka pakaian bekas termasuk koleksi sepatu dan tas bekas yang diimpor dari luar negeri bisa ditemukan di Blok M Square di Jakarta Selatan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengintip Geliat Bisnis Baju Bekas di Blok M, Kemeja Flanel Cukup Tebus Rp 50.000
Warta Kota/YULIANTO
Puluhan pedagang menjajakan pakaian bekas di satu sudut Kampung Bali, Tanahabang, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022). Di sini tersedia beragam jenis pakaian bekas, baik untuk bayi, anak-anak, dewasa hingga orang tua. Harga baju yang ditawarkan antara Rp 5 ribu/potong hingga Rp 50 ribu/potong. Seperti celana harganya dari Rp 5 ribu/potong hingga Rp20 ribu/potong, kemeja batik dari Rp 15 ribu/potong hingga Rp20 ribu/potong, jaket dari Rp 15 ribu/potong hingga Rp 20 ribu/potong. Warta Kota/YULIANTO 

Bosman mengaku sudah berjualan di Blok M Square sejak dua tahun yang lalu. Produk yang dijual adalah pakaian pria dan wanita, meliputi kaos, kemeja, celana, rok, hingga jaket dengan tipe yang beragam.

Baca juga: Pakaian Bekas Impor Menggerus Produk Lokal

Pakaian-pakaian itu ternyata awalnya merupakan barang yang hendak diekspor ke luar negeri. Tetapi, karena tidak terserap, akhirnya produk tersebut dibeli oleh Bosman untuk kemudian dijual kembali di pasar lokal.

Bosman menjual produknya dengan harga miring, yakni di kisaran Rp 50.000 sampai Rp 150.000 per potong. Padahal, harga aslinya jauh lebih besar dari itu.

Sebagai contoh, ada salah satu kemeja flannel yang terpantau memiliki label harga US$ 35,50 atau setara dengan Rp 525.400 mengacu kurs Rp 14.800 per dollar AS. Nyatanya, kemeja ini dijual dengan harga Rp 50.000 saja.

Baca juga: Kisah Pedagang Pakaian Bekas Impor: Untung Menurun, Diperas Oknum Tiap Hari

Kendati menjual dengan harga yang murah, bukan berarti bisnis pakaian Bosman berjalan mulus.

Ia mengakui adanya pandemi Covid-19 hingga kenaikan harga BBM mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat, termasuk untuk membeli pakaian.

“Sekarang ini tampak sepi yang beli, jadinya kami tunda dulu stok barang baru. Mudah-mudahan akhir tahun bisa ramai lagi,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Laporan Reporter: Dimas Andi | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas