Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tembus Pasar Ekspor, Petani Ubi Jalar Diimbau Gunakan Bibit Unggul Agar Hasil Berkualitas

Penggunaan bibit unggul ubi jalar akan membuat hasil panen bebas penyakit tanaman, seperti serangan virus dan hama.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Tembus Pasar Ekspor, Petani Ubi Jalar Diimbau Gunakan Bibit Unggul Agar Hasil Berkualitas
KOMPAS.ID/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Warga mengumpulkan ubi jalar yang baru di panen di Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan bibit unggul ubi jalar dinilai menghasilkan hasil panen yang berkualitas.

Ubi jalar berkualitas akan memiliki daya saing yang kuat apabila dijual di pasar internasional.

Terkait hal tersebut CEO Reputed Agriculture for Development Stichting and Foundation, Putri Ernawati Abidin mengatakan, penggunaan bibit unggul ubi jalar akan membuat hasil panen bebas penyakit tanaman, seperti serangan virus dan hama.

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Ungkap Menu Sarapannya: Jagung, Ubi Jalar hingga Pisang yang Dikukus

"Berdasarkan pengalaman, yang harus diperhatikan adalah dimulai dari pertanamannya bahwa pengetahuan untuk menggunakan bibit unggul itu sangat penting sekali,” kata Putri dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Sabtu(17/7/2022).

Umbi hasil panen, kata dia, bukan hanya memiliki ukuran yang baik, tapi juga berkualitas.

“Ini sangat perlu diperhatikan. Good Agricultural Practices, gunakan pathogen free planting materials,” kata dia.

Berita Rekomendasi

Selain penggunaan bibit unggul ubi jalar, ia menyarankan agar para pelaku usaha lebih berhati-hati dalam menyeleksi umbi hasil panen sebelum dikemas. Ketika hendak mengemas, perlu dipastikan apakah umbi-umbi itu mulus atau tidak.

“Kadang-kadang ada tanda bulat-bulat lingkaran. Itu adalah serangan dari millipedes (kaki seribu/ luing/ wuling) atau nematodes (nematoda, sejenis cacing parasit),” katanya.

Berdasarkan pengalaman dia ketika di Afrika, banyak umbi asal benua tersebut tidak layak ekspor karena rusak dalam perjalanan, sehingga tidak layak dikomersialkan di pasar Eropa. Hal itu terjadi karena budidaya ubi jalar tersebut tidak menggunakan bibit unggul.

“Tidak hanya size (ukuran), tapi benar-benar good quality of the roots. Itu sangat penting. Itu yang harus kita perhatikan (bila akan ekspor),” kata dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi mengatakan ubi jalar adalah komoditas pangan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan dari aspek budidaya maupun hilirisasi.

Baca juga: Kembangkan Potensi Pangan Lokal, Kementan Dorong Ubi Jalar Tembus Pasar Ekspor

Ubi jalar bisa menjadi salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia.

Ditjen Tanaman Pangan Kementan melalui stimulan bantuan pemerintah mengalokasikan pengembangan budidaya ubi jalar di lahan seluas 2.000 hektare di beberapa lokasi di Indonesia pada tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas