Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Sapi di Tulungagung Naik Rp 2 Juta Per Ekor Pasca Pembukaan Pasar Hewan

Pasar hewan ini sebelumnya tutup saat mulai merebak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pada 19 juni 2022 lalu.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Sapi di Tulungagung Naik Rp 2 Juta Per Ekor Pasca Pembukaan Pasar Hewan
Tribun Jatim/David Johanes
Sapi ditransaksikan di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG -  Harga sapi hidup di pasar hewan di Tulungagung, jawa Timur, langsung melesat naik antara Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per ekor setelah Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali membuka Pasar Hewan Terpadu (PHT) pada hari pasaran Pahing, Minggu (18/9/2022).

Pasar hewan ini sebelumnya tutup saat mulai merebak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), pada 19 juni 2022 lalu.

Menurut salah satu pedagang sapi, Daroini, volume pedagang sudah mencapai 50 persen dari kondisi normal.

"Jumlah pedagangnya sudah 50 persen, lebih banyak dibanding di Blitar," ujar pedagang sapi antar kota ini.

Masih menurut Daroini, antusiasme pembeli sapi saat ini sangat tinggi.

"Permintaan untuk pedaging sudah meningkat. Demikian juga sapi untuk pembibitan juga naik," katanya.

Dalam situasi normal, Daroini mengaku bisa menjual 5-6 ekor sapi setiap pasaran Pahing. Saat ini angka penjualan itu belum bisa tercapai.

BERITA TERKAIT

Meski demikian Daroini mengaku kondisi sudah lebih baik, karena seluruh perdagangan terhenti selama wabah PMK.

Baca juga: Pemkab Nganjuk Buka Kembali 17 Pasar Hewan yang Sempat Ditutup Karena Penyakit Mulut dan Kuku

"Selama PMK sama sekali tidak bisa jualan. Sapi-sapi hanya dipelihara di kandang," ungkapnya.

Kenaikan harga sapi ini karena jumlah sapi yang dijual juga terbatas. Daroini menduga kondisi ini karena dampak PMK yang mengurangi populasi sapi.

Daroini harus mendatangkan sapi dari luar kota untuk dipelihara dan dijual di Tulungagung.

"Sebelum membeli sapi dari luar, kami tanya apakah sudah divaksin. Jika belum kami vaksin lebih dulu," ujar Daroini.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Lumajang Buka Pasar Hewan Hanya Transaksi Kambing dan Domba

Namun saat ini Daroini belum bisa mengirim sapi dari Tulungagung ke luar kota. Karena itu ia berharap bantuan pemerintah, untuk memfasilitasi para pedagang.

Seperti membantu memenuhi persyaratan yang ditetapkan bagi pedagang, agar bisa mengirim sapi ke daerah lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas