KKP Dorong Peranan Startup Dongkrak Kinerja Sektor Perikanan Budidaya Melalui Inovasi Teknologi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, kinerja sektor perikanan dapat semakin terdongkrak
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, kinerja sektor perikanan dapat semakin terdongkrak apabila dipadukan dengan inovasi teknologi.
Direktur Perbenihan Ditjen Perikanan Budidaya KKP, Nono Hartanto menjelaskan, peran teknologi digital sangat dibutuhkan untuk mendorong produktivitas dan kualitas, contohnya di sektor budidaya perikanan.
Namun Nono menyayangkan, saat ini masih minim pembudidaya yang mengedepankan teknologi digital sebagai penyokong aktivitas produksi.
Untuk itulah peran startup menurutnya sangat penting dalam mendukung digitalisasi perikanan budidaya di Indonesia.
Baca juga: Program Prioritas KKP Dukung Pelestarian Danau Tamblingan di Bali
Misalnya dalam hal teknologi pengelolaan air dan kesehatan ikan, desain kolam, tambak maupun keramba jaring apung, pemetaan lokasi tambak, pemberian pakan, hingga peralatan pendukung kegiatan budidaya lainnya yang kebanyakan masih impor.
"Ini lah hal-hal yang masih sangat terbuka untuk teman-teman startup untuk berkecimpung di dalam budidaya ikan,” ucap Nono dalam diskusi KKP secara hybrid di Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Ia berharap, digitalisasi juga dapat menguntungkan pembudidaya dalam hal memperpendek jalur penjualan.
Seperti diketahui, masih banyak para pelaku usaha di sektor perikanan khususnya pembudidaya, yang menjual hasil produk perikanannya melalui tengkulak atau pengumpul.
Hal tersebut tentunya akan memperpanjang mata rantai penjualan, sehingga keuntungan yang diperoleh para pembudidaya tidak maksimal.
“Kami berharap digitalisasi akan memperpendek jalur penjualan ikan yang dijual dari pengepul. Sehingga dengan adanya digitalisasi, pembudidaya dapat memperpendek jalur penjualan,” papar Nono.
“Dengan demikian, keuntungan bisa dirasakan pembudidaya,” pungkasnya.
Baca juga: Program Kampung Perikanan Budidaya di Lampung Menjadi Trigger Kebangkitan Ekonomi Masyarakat
Sementara itu, CEO Kalikan Dian Rachmawan menilai, kolaborasi antara pemerintah dan startup memang sangat penting dalam implementasi program Ekonomi Biru pada sektor kelautan dan perikanan.
Pihaknya belum lama ini telah menyepakati kerja sama dengan KKP melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dalam hal pengembangan pemasaran ikan hias air tawar di Indonesia.
Salah satunya wujud kerja sama tersebut, akan digelar pameran ikan hias air tawar berskala internasional di Jakarta pada 14-16 Oktober 2022. Selain itu, pihaknya juga siap memberikan dukungan data yang dapat digunakan sebagai acuan pembuatan regulasi dan maupun program kerja di masa depan.
Baca juga: KKP Tumbuhkan Geliat Ekonomi Masyarakat Melalui Pencanangan Kampung Perikanan Budidaya Bandeng
"Kami punya tiga nilai, pertama ekonomi berbasis kerakyatan, eksotis, ekologis. Nilai-nilai ini mengedepankan prinsip keberlanjutan, sama halnya dengan Ekonomi Biru. Meski masih muda, kami punya tekad menjadi pusat keunggulan hias air tawar di dunia," ungkapnya.
Untuk mencapai target sebagai pusat keunggulan ikan hias air tawar, pihaknya mengadopsi solusi digital salah satunya melalui pembangunan marketplace.
Kemudian solusi fiskal berupa penguatan komunitas, pembangunan taman ikan hias air tawar yang di dalamnya berisi kegiatan edukasi hingga pameran.