Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Jajaki Kerja Sama Sektor Otomotif dengan Afrika Selatan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Indonesia dan Afrika Selatan tengah menjajaki kerja sama industri otomotif.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Indonesia Jajaki Kerja Sama Sektor Otomotif dengan Afrika Selatan
Bansoro
Aktivitas perakitan mobil di Afrika Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia aktif menjajaki Preferential Trade Agreements (PTA) dengan pasar non-tradisional, seperti membidik pasar potensial baru, yakni Afrika Selatan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, memastikan kedua negara tengah menjajaki berbagai kemungkinan kerja sama.

"Dapat dikatakan bahwa saat ini kedua negara sedang menjajaki PTA yang bertujuan untuk membuka peluang pasar. PTA merupakan upaya penguatan industri manufaktur kedua negara, khususnya di sektor peralatan militer, produk makanan olahan dan pertanian," tutur Agus akhir pekan lalu.

Dalam agenda Trade, Industry, and Investment Ministerial Meeting (TIIMM) beberapa waktu lalu, Menperin Agus mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Minister of Trade, Industry and Competition Afrika Selatan Ebrahim Patel.

Dalam pertemuan tersebut disinggung potensi kerja sama halal dan industri otomotif beserta komponennya.

Kedua pihak sepakat untuk berbagi pengalaman dan menciptakan peluang kerja sama, serta melanjutkan komunikasi secara reguler. Dilakukan juga work with local industry agar tercipta nilai investasi yang seimbang.

Baca juga: Suzuki Siap Operasikan Pabrik Baru untuk Perakitan Mobil di Myanmar

Berita Rekomendasi

Investasi Afrika Selatan di Indonesia selama tahun 2021 sebesar 1,46 juta dolar AS dengan total 14 proyek.

Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Afrika Selatan pada tahun 2021 mencapai 2,8 miliar dolar AS atau meningkat 122 persen dibandingkan tahun 2020 (1,3 miliar dolar AS).

Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa transisi energi menuju rendah karbon merupakan aspek penting untuk mencapai ketahanan iklim yang mendukung lingkungan hidup dan penciptaan lapangan pekerjaan. 

Baca juga: Otomotif Canggih China Unjuk Gigi di IAA Transportation 2022, Mulai MPV EV hingga Truk Nol Emisi

"Upaya transisi energi Indonesia menuju ramah lingkungan dilakukan melalui berbagai kebijakan nasional seperti penggunaan kendaraan berbasis listrik dengan mendukung pengembangan baterai EV yang didukung oleh bahan baku seperti Nikel yang dimiliki Indonesia," kata Airlangga.

Afrika Selatan sendiri memiliki kerja sama Just Energy Transition Partnership dengan Prancis, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat.

Pengalaman tersebut dapat dipelajari dan best practice bagi Indonesia dalam menemukan model yang sesuai untuk menangani isu perubahan iklim di Indonesia.

Baca juga: Susul Nissan dan Toyota, Renault Hadirkan Pengalaman Otomotif ke Dunia Virtual Metaverse

"Pertemuan ini dalam rangka menjajaki peluang yang dapat dikerjasamakan secara konkret antara kedua negara, khususnya di bidang-bidang yang menjadi perhatian dan potensi bersama," ungkap Ebrahim Patel.

Menperin menambahkan, Indonesia dan Afrika Selatan sama-sama kaya akan produk mineral dan logam mulia.

"Kami mencoba untuk secara moderat menerapkan kontrol terhadap ekspor, terutama ekspor bahan baku, dengan harapan dapat mendorong hilirisasi produk mineral tersebut menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi," jelas Agus.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas