Inflasi Jerman Tembus 10 Persen, Analis: ke Depan Masih Bisa Lebih Buruk Lagi
Bahkan tekanan inflasi di Benua Biru diperkirakan belum masuk pada puncaknya, karena kemungkinan bisa lebih buruk lagi ke depan.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, inflasi Jerman mengalami kenaikan hingga 10,9 persen pada September 2022.
Lebih lanjut, Nico mengatakan, angka inflasi tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode sama tahun lalu 8,8 persen.
"Sejauh mata memandang, situasi dan kondisi juga kian dipersulit, karena inflasi Jerman pada akhirnya mencapai 2 digit untuk pertama kalinya sejak 20 tahun yang lalu," ujar dia melalui risetnya, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Inflasi Tinggi, Ekonom Prediksi Suku Bunga Acuan Bisa Mencapai 5 Persen di Akhir Tahun
Dengan demikian, data inflasi di Jerman ini tentu saja akan memberikan tekanan kepada data inflasi Eropa yang akan keluar pada hari ini.
Oleh sebab itu dirinya melihat, data inflasi dari Eropa yang keluar hari ini, tentu akan memberikan tekanan tersendiri kepada pelaku pasar dan investor.
Bahkan tekanan inflasi di Benua Biru diperkirakan belum masuk pada puncaknya, karena kemungkinan bisa lebih buruk lagi ke depan.
Baca juga: Inflasi Makin Tinggi, Harga Kimchi di Korea Selatan pun Kian Melambung
"Situasi dan kondisi masih akan memburuk sebelum semuanya membaik, dan bahkan ini belum masuk ke dalam situasi dan kondisi yang memburuk, karena perjalanan baru saja dimulai," pungkas Nico.