BLT dari Pemerintah Dinilai Bantu Masyarakat Kelompok Rentan yang Terdampak Kenaikan BBM
Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat dinilai menjadi kebijakan yang tepat di tengah penyesuaian harga bahan bakar minyak.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat dinilai menjadi kebijakan yang tepat di tengah penyesuaian harga bahan bakar minyak.
Sebab, BLTT bisa menopang ekonomi masyarakat terdampak kenaikan harga bbm.
Pakar ekonomi Institut For Developmemt of Economics Finance (Indef) Aviliani mengatakan penyaluran BLT BBM oleh Presiden Joko Widodo mesti disikapi positif.
Baca juga: Pertamina Pastikan Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi akan Terus Dilakukan Secara Berkala
“Pemerintah sudah bener kemarin, kasih BLT dulu baru harga (BBM) naik gitu,” ujar Aviliani di Jakarta.
Aviliani menuturkan penyesiuaian harga BBM menjadi pilihan yang harus diambil pemerintah demi menjaga stabilitas perekonomian nasional, serta untuk menghindari inflasi.
“Nah yang masyarakat belum paham adalah memang dampak pada inflasi,” sambung Aviliani.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan BLT berdampak positif bagi masyarakat yang berada dalam kelompok rentan.
"Menurut saya (BLT BBM) cukup membantu, pastinya terutama bagi masyarakat kelompok rentan ya. Meskipun ini bersifat short term. Tapi bagi masyarakat miskin yang hidupnya terbatas dan terkena dampak ekonomi karena penyesuaian harga BBM ini pasti cukup terbantukan," ujar Mamit di Jakarta.
Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina per 1 Oktober 2022, Pertamax Turun Jadi Rp 13.900
Mamit pun berharap pemerintah harus tetap memberikan stimulus-stimulus lain terutama dalam rangka meningkatkan perekonomian kelompok rentan.
"Saya juga mendorong pemerintah jika ada komoditas pangan yang mengalami kenaikan signifikan pemerintah harus hadir dengan melakukan operasi pasar, " ujarnya.