China Uji Coba Transaksi Lintas Batas yang Melibatkan Yuan Digital
China telah menguji mata uang digitalnya di kota-kota besar, terutama untuk pembayaran ritel domestik
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Bank for International Settlements (BIS) mengungkapkan China telah menyelesaikan uji coba mata uang digital bank sentral untuk transaksi lintas batas.
Uji coba tersebut dilakukan bersama dengan bank-bank milik negara China di tengah upaya Beijing untuk menginternasionalkan yuan digitalnya.
Lebih dari 160 pembayaran lintas batas dan transaksi valuta asing dengan total lebih dari 22 juta dolar AS dilakukan selama uji coba pertama, yang melibatkan empat mata uang bank sentral dan transaksi nilai riil, kata BIS dalam pernyataannya.
Baca juga: Bangkitkan Daya Beli Warga, Kota Shenzhen Bagi-bagi 30 Juta Yuan Digital Gratis
Pengujian tersebut terjadi ketika dolar AS melonjak terhadap mata uang lainnya, yang memicu arus keluar modal dari pasar negara berkembang dan mengancam kesehatan ekonomi negara-negara berkembang.
Melansir dari Reuters, beberapa tes bridge Mata Uang Digital Bank Sentral (mCBDC) dikembangkan oleh BIS termasuk China, Hong Kong, Thailand dan Uni Emirat Arab.
Ini dirancang untuk memberikan pembayaran dan penyelesaian lintas batas secara real-time, yang lebih murah dan lebih aman, tambah BIS.
Bank of Communications, bank terbesar kelima di China daratan, mengatakan pihaknya bersama empat bank China lainnya telah menyelesaikan tes bridge mCBDC untuk menyelesaikan pembayaran bagi pelanggan korporat.
Media pemerintah China melaporkan pada Kamis (29/9/2022), Industrial and Commercial Bank of China dan Agricultural Bank of China termasuk di antara 20 bank komersial yang berpartisipasi.
China telah menguji mata uang digitalnya di kota-kota besar, terutama untuk pembayaran ritel domestik, meskipun bank sentral negara itu berjanji untuk mengeksplorasi pembayaran lintas batas dalam yuan digital.
Baca juga: China Uji Coba Yuan Digital Lewat 550 Juta Pengguna Platform Didi Chuxing
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengatakan siap membahas penetapan standar global untuk masa depan mata uang fiat digital seiring berkembangnya sistem moneter internasional.
Rusia, yang mendapat sanksi dari Barat atas invasinya di Ukraina, telah mengumumkan rencana menggunakan mata uang digitalnya sendiri untuk berdagang dengan China.