Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Analis: Ekonomi Global 2023 dalam Bayang-bayang Resesi dan Ancaman Stagflasi

harapan pelaku pasar bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) akan segera terkendali, dan suku bunga kembali turun telah buyar

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Sanusi
zoom-in Analis: Ekonomi Global 2023 dalam Bayang-bayang Resesi dan Ancaman Stagflasi
Alpha News
Ekonomi global tahun 2023 di bayang-bayangi resesi global dan ancaman stagflasi 

Efek stagflasi diilustrasikan melalui misery indeks, yang mengukur tingkat inflasi dan tingkat pengangguran serta melacak dampak nyata dari stagflasi bagi penduduk di suatu negara.

Penyebab Stagflasi

Belum ada kesepakatan nyata di antara para ekonom mengenai penyebab stagflasi. Mereka telah mengajukan beberapa pendapat untuk menjelaskan bagaimana stagflasi dapat terjadi.

1. Kenaikan Harga Minyak

Salah satu teori menyatakan bahwa stagflasi disebabkan oleh kenaikan tiba-tiba harga minyak.

Krisis minyak tahun 1970-an adalah contoh utamanya. Pada bulan Oktober, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengeluarkan embargo terhadap negara-negara Barat. Hal ini menyebabkan harga minyak dunia meningkat secara drastis, sehingga meningkatkan biaya barang dan berkontribusi pada peningkatan pengangguran.

Naiknya biaya transportasi karena melonjaknya harga minyak, mendorong kenaikan biaya produksi dan harga barang-barang di tengah banyaknya orang yang diberhentikan dari pekerjaan mereka.

Berita Rekomendasi

2. Kebijakan Ekonomi yang Buruk

Teori lainnya menyebut kebijakan ekonomi yang buruk dapat menimbulkan stagflasi. Regulasi pasar, barang dan tenaga kerja yang keras dalam lingkungan inflasi disebut-sebut sebagai kemungkinan penyebab stagflasi.

Beberapa ekonom memberikan contoh yaitu kebijakan ekonomi semasa pemerintahan Presiden AS Richard Nixon, yang diyakini menjadi penyebab resesi pada tahun 1970. Nixon mengenakan tarif impor serta membekukan upah dan harga selama 90 hari dalam upaya untuk mencegah kenaikan harga. Begitu kontrol harga dilonggarkan, kenaikan harga yang cepat menyebabkan kekacauan ekonomi.

3. Hilangnya Standar Emas

Standar emas atau gold standard adalah sistem moneter di mana mata uang suatu negara memiliki nilai yang terkait langsung dengan emas. Artinya, satu dolar atau mata uang lainnya dapat ditebus dengan jumlah emas yang sudah ditentukan.

Baca juga: Prediksi Pasar Saham di Kuartal Keempat, Inflasi Global Masih Perlu Diwaspadai Investor

Teori lain menunjukkan penghapusan sistem moneter ini berkontribusi menyebabkan stagflasi. Nixon menghapus sisa-sisa dari sistem moneter standar emas, yang banyak digunakan di awal abad ke-20, menjatuhkan sistem Bretton Woods yang telah mengendalikan nilai tukar mata uang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas