Presiden Jokowi: Ketidakpastian Tinggi, Semua Negara Maju dalam Posisi Sulit
Jokowi mengatakan sinyal status pandemi Covid-19 yang kemungkinan akan dinyatakan berakhir tidak lantas menyelesaikan masalah ekonomi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan seluruh negara di dunia sedang diselimuti ketidakpastian ekonomi.
Meskipun pandemi sudah mulai mereda, tidak ada jaminan perekonomian dapat kembali pulih.
"Ketidakpastiannya sangat tinggi, semua negara pada posisi sangat sulit sekarang ini termasuk negara maju," kata Jokowi saat berpidato di Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Dibayangi Resesi Global, Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Dinilai Mampu Bertahan
Jokowi mengatakan sinyal status pandemi Covid-19 yang kemungkinan akan dinyatakan berakhir tidak lantas menyelesaikan masalah ekonomi.
Persoalannya justru lebih pelik karena bicara pemulihan pasca pandemi.
"Bukan kita kembali pada kondisi normal tetapi malah menjadi tidak baik," urainya.
Hal itu, lanjut Presiden, dampak dari perang Rusia-Ukraina yang menimbulkan krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial.
"Tetapi kita alhamdulillah negara Indonesia di kuartal II 2022 masih bisa tumbuh 5,44 persen," kata Jokowi.
Baca juga: Ekonomi Global Terkontraksi, Sejumlah Negara Ini Terancam Masuk ke Jurang Resesi
Kepala negara optimistis di kuartal III 2022 perekonomian RI bisa tumbuh di atas 5,44 persen.
Capaian tersebut bisa terwujud asalkan seluruh stakeholder harus bersinergi.
"Kuncinya kita semua harus punya perasaan yang sama karena yang kita hadapi sebuah tantangan yang tidak mudah, kompak, sehingga perlu yang namanya Indonesia Incorporated," papar Presiden.
Jokowi berharap seluruh usaha baik itu yang besar, menengah, maupun yang kecil berkolaborasi bersama menyelesaikan persoalan di lapangan secara konkret dan nyata.
"Kalau semua sudah bergandengan saya melihat tadi akan jadi sebuah kekuatan besar, Jakarta, provinsi, kabupaten, kota sampai ke desa semuanya memang harus bekerjasama seperti saat kita menyelesaikan pandemi," bebernya.