BPJT Kementerian PUPR Akan Umumkan Kenaikan Tarif Jalan Tol, Ruas Mana Saja?
Kenaikan tarif jalan tol saat ini menunggu amendemen dari perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) ditandatangani.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera mengumumkan kenaikan tarif sejumlah ruas tol.
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan, kenaikan tarif jalan tol saat ini menunggu amendemen dari perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) ditandatangani.
"Kita sudah ada beberapa yang diproses, ini menunggu tanda tangan amendemen. Beberapa kan penyesuaian tarif itu menunggu amandeman PPJT, yang insya Allah akan kita lakukan pada hari jumat ini," kata Danang yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/10/2022).
Menurutnya, setelah amendemen PPJT ditandatangani, nilai investasi jalan tol akan muncul sehingga tarif baru akan menyesuaikan.
Baca juga: Menteri PUPR Sebut Akan Ada Penyesuaian Tarif Jalan Tol Usai Kenaikan Harga BBM
Ia mengatakan, saat ini, ada 69 ruas jalan tol yang beroperasi. Adapun kenaikan tarif tol biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali.
"Iya amendemen PPJT dulu setelah itu baru ada penyesuaian tarif kan PPJT kan ada nilai investasi baru nanti kan berapa tarifnya ada," ujarnya.
Namun, Danang tidak menjabarkan secara detail ruas jalan tol mana saja yang akan mengalami kenaikan tarif.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya berencana untuk melakukan penyesuaian tarif tol.
Ia mengatakan, hal ini dilakukan melihat perekonomian nasional yang kembali bergerak dan aturan baru terkait harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kalau tarif tol karena ini kondisi pandemi Covid-19 agak saya tahan-tahan (kenaikan tarif tol), sekarang sudah bergerak ekonominya, sesuai aturan, sesuai inflasi, kita coba penyesuaiannya (tarif tol)," kata Basuki saat ditemui usai meninjau Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2, Jalan Tenjo Ayu, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (20/9/2022).
Meski demikian, Basuki mengatakan, penyesuaian tarif tol akan mempertimbangkan kemampuan masyarakat yang dilihat dari hasil survei.
"Selama penyesuaiannya willingness to pay-nya masih di bawah yang kita selalu survei, kita akan sesuaikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Basuki mengatakan, kenaikan tarif tol akan berpengaruh pada pelayanan tol dan iklim investasi. (Haryanti Puspa Sari/Kompas.com)