Jika Amerika Serikat Resesi, Bagaimana Nasib Ekonomi Dunia? Ini Sejumlah Negara yang akan Terdampak
Pemerintah Joe Biden terus berargumen bahwa ekonomi AS masih tangguh, dengan menunjukkan tingkat pengangguran yang rendah dalam lima dekade
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menghadapi kekhawatiran resesi yang meningkat karena bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) tetap bullish dalam memerangi inflasi yang tinggi.
Para pejabat The Fed mengatakan perlunya memaksakan beberapa kesulitan ekonomi untuk mengendalikan tekanan harga.
Menurut analis senior di perusahaan valuta asing OANDA, Edward Moya, The Fed kemungkinan akan mempertahankan sikap agresifnya, mengingat masih ada kekuatan yang terlihat di pasar tenaga kerja AS.
Baca juga: IMF dan Bank Dunia Sebut Resesi Global Semakin Suram pada 2023, Sepertiga Ekonomi Dunia Terkontraksi
“Masih ada sejumlah kekuatan yang baik di pasar tenaga kerja dan itu akan memungkinkan The Fed untuk tetap agresif dalam memerangi inflasi,” ujar Edward Moya seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (11/10/2022).
Produk domestik bruto (PDB) AS berkontraksi 0,6 persen pada kuartal kedua tahun ini, setelah menyusut 1,6 persen pada periode Januari hingga Maret. Hal tersebut memicu spekulasi AS berada di dalam resesi, mengingat aturan umum untuk resesi adalah penurunan PDB dalam dua kuartal berturut-turut.
“Kami sudah mengalami resesi dalam enam bulan pertama tahun ini. Sepertinya kuartal ketiga akan menjadi positif tetapi setelah itu, semua taruhan dibatalkan. Saya kira kita akan negatif lagi,” kata peneliti di The Heritage Foundation, EJ Antoni.
Namun para ekonom belum sepakat jika ekonomi AS telah jatuh ke lubang resesi, karena beberapa indikator ekonomi masih menunjukkan kekuatan.
Baca juga: Morgan Stanley: Peluang Resesi Sudah Terlihat di China, Eropa, dan Amerika Serikat
Pemerintah Joe Biden terus berargumen bahwa ekonomi AS masih tangguh, dengan menunjukkan tingkat pengangguran yang rendah dalam lima dekade dan tingkat kepercayaan konsumen yang tak tergoyahkan.
Tetapi hampir tujuh dari 10 orang Amerika baru-baru ini mengatakan mereka khawatir akan terjadinya resesi, dan empat dari 10 orang mengatakan mereka tidak siap secara finansial jika resesi terjadi sebelum akhir tahun 2023, menurut jajak pendapat oleh lembaga keuangan yang berbasis di New York Bankrate.
Lantas apa arti resesi AS bagi ekonomi global?
Pembekuan perekrutan karyawan dan kejatuhan Wall Street
Sekitar delapan dari 10 CEO baru-baru ini mengatakan mereka mengantisipasi resesi selama 12 bulan ke depan, menurut survei baru dari perusahaan akuntansi KPMG.
Dari 1.300 CEO di perusahaan terbesar dunia yang disurvei KPMG, 73 persen mengatakan mereka percaya penurunan ekonomi akan mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Sekitar 39 persen CEO telah menerapkan pembekuan perekrutan, sementara 46 persen sedang mempertimbangkan untuk perampingan basis karyawan mereka selama enam bulan ke depan, menurut survei KPMG.
Baca juga: Resesi Mengancam? Ini Tiga Langkah yang Direkomendasikan Agar Aset Kita Aman
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.