Menteri Keuangan Arkhom: Pemulihan Ekonomi Thailand Tidak Terpengaruh Perlambatan Ekonomi Global
Sektor pariwisata adalah pendorong utama perekonomian Thailand dengan kisaran pemasukan untuk negara mencapai 1,91 triliun baht.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Menteri Keuangan Arkhom: Pemulihan Ekonomi Thailand Tidak Terpengaruh Perlambatan Ekonomi Global](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wisata-thailand_20151124_160623.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Menteri Keuangan Thailand, Arkhom Termpittayapaisith menyampaikan pemulihan ekonomi negaranya tidak akan terpengaruh oleh perlambatan global karena adanya rebound di sektor pariwisata.
"Ekonomi kita bergantung pada pariwisata, yang berangsur-angsur pulih," ujar Arkhom, seraya menambahkan tidak semua negara mengalami perlambatan sehingga dampaknya terhadap pasar pariwisata Thailand akan terbatas.
"Saat musim dingin tiba, turis Eropa justru ingin berlibur ke Thailand," kata Arkhom.
Dikutip dari Reuters, Selasa (11/10/2022) pariwisata adalah pendorong utama perekonomian Thailand, dan pada 2019, negara itu menyambut hampir 40 juta pengunjung dengan kisaran pemasukan untuk negara mencapai 1,91 triliun baht.
Baca juga: Ekonom Sebut Pemerintah Harus Jaga Daya Beli Masyarakat Hadapi Krisis Ekonomi Global
Sebelumnya, Pemerintah Thailand mengharapkan pendapatan di sektor pariwisata mencapai 64,5 miliar dolar AS tahun ini untuk 10 juta kunjungan turis asing.
Arkhom juga menambahkan, kebijakan fiskal dan moneter akan diintegrasikan untuk mendukung pemulihan setelah bank sentral Thailand (BoT) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dua kali, pada Agustus dan September.
"Bank Sentral Thailand telah mengonfirmasi bahwa kenaikan suku bunga akan memengaruhi banyak faktor untuk memastikan pemulihan," katanya.
Sementara itu, tingkat inflasi utama Thailand cenderung melambat pada September jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Indeks harga konsumen (CPI) utama naik 6,41 persen pada September dari tahun sebelumnya, dibantu oleh pelonggaran harga energi. Sedangkan CPI untuk Agustus sebesar 7,86 persen, tertinggi dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.
Beberapa hari lalu, bank sentral Thailand juga telah menaikkan suku bunga utamanya sebesar seperempat poin menjadi 1,00 persen untuk menekan inflasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.