Pengangguran RI Telah Menurun ke Level 5,83 Persen
Namun ada fakta menarik bahwa jumlah investasi yang masuk Indonesia tidak sebanding dengan penyerapan tenaga kerja.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
"Yang jadi persoalan di organisasi pekerja termasuk milik Said Iqbal itu terlalu vokal dan akhirnya membuat outsourcing justru dibatasi menjadi hanya lima sektor," paparnyal.
Pembatasan outsourcing ini merugikan pencari kerja pemula dan sudah terjadi sejak 2015 hingga Undang-undang Cipta Kerja disahkan.
UMKM Penopang Ekonomi
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, merupakan jalan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan ekonomi global.
Sebagai mitra yang selalu mendukung pemerintah, menurut Arsjad Rasjid KADIN Indonesia telah melakukan berbagai upaya demi mendorong ekonomi kerakyatan agar dapat tumbuh secara inovatif, inklusif, dan kolaboratif.
“Untuk bangkit dan menjadi kuat dari tantangan ekonomi global saat ini, semua sepakat bahwa kerjasama multipihak yang inklusif di tingkat global wajib menyentuh UMKM, karena UMKM tidak lain adalah wirausahawan muda, perempuan, dan pelaku usaha ultra mikro di level akar rumput," ujar Arsjad.
Pada level nasional semua pihak harus lebih kuat mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sebagai tulang punggung ekonomi untuk bertumbuh dan berkembang.
Baca juga: Dampak The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan, Jumlah Pengangguran Diprediksi Meningkat
Arsjad Rasjid mengingatkan bahwa momentum G20 yang tahun ini digelar di Indonesia, dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pihaknya pun optimistis Indonesia dapat menjaga pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, momentum pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua yang mencapai sekitar 5,44 persen, merupakan cerminan dari geliat kebangkitan dan ketahanan ekonomi nasional di hadapan tantangan pandemi dan gejolak ekonomi global.
"Momentum tersebut diperkuat dengan posisi Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan negara-negara G20, yang bakal memutuskan sejumlah agenda ekonomi dunia sejalan dengan wajah Indonesia sebagai representatif negara berkembang," pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)