Curhat Mendag Zulkifli Hasan Sehari Ditelpon Tiga Kali Seiring Naiknya Harga Bahan Pokok
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengaku, dia mendapat telepon hingga tiga kali sehari seiring naiknya bahan pokok.
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan mengaku, dia mendapat telepon hingga tiga kali sehari seiring naiknya bahan pokok.
Dikatakan Zulkifli Hasan, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga, bahkan diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Hal itu disampaikan Zulkifli Hasan di tengah Press Conference Jakarta Muslim Fashion Week, di Gedung Kementerian Perdagangan, Rabu (12/10/2022).
Baca juga: Zulkifli Hasan Dorong Produk Fesyen Muslim Dalam Negeri Ekspor ke Afrika Hingga Eropa Timur
"Saya hari ini, dua-tiga kali mendapat telepon soal harga pangan. Jadi memang, itu siang malam kita kerjakan. Karena menyangkut hajat hidup orang banyak," ujar Mendag Zulkifli Hasan, Rabu.
Menurut Zulkifli Hasan, kondisi perekonomian yang tidak stabil seiring International Monetary Fund (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi global. Hal itu berdampak pada krisis energi dan pangan.
"Kita menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian. Dan ini mengakibatkan juga krisis energi dan krisis pangan," ujarnya.
Kendati begitu, Zulkifli Hasan menegaskan, nilai perdagangan Indonesia secara tahunan, mengalami surplus US 3,5 dolar Amerika Serikat.
"Nah ditengah situasi seperti itu, kita bersyukur kita perdagangan surplus. Secara tahunan (yoy) kemarin, bulan Juni US 35 dolar Amerika Serikat, kita surplus," ucapnya.
Zulkifli Hasan berujar, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44 persen. Di memprediksikan perekonomian bakal tumbuh di tahun depan sebesar 5 persen.
Baca juga: Pimpin Misi Dagang ke Qatar, Mendag Zulkifli Hasan Bukukan Potensi Transaksi Rp23,2 Miliar
"Diprediksi juga tahun depan ekonomi kita tetap tumbuh rata-rata 5 persen, koreksi sedikit dari 5 koma sekian menjadi 5,2, kalau saya tidak salah," ungkapnya.
"Jadi ditengah pandemi yang belum sepenuhnya pulih, dunia seperti itu, kita ekonomi tumbuh, perdagangannya surplus," sambungnya.