Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

2023 Ekonomi Dunia Gelap Gulita, Pertumbuhan Ekonomi Semua Negara Diperkirakan Negatif

Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Muhammad Chatib Basri menyampaikan kondisi perekonomian global tahun depan terlihat tidak baik.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 2023 Ekonomi Dunia Gelap Gulita, Pertumbuhan Ekonomi Semua Negara Diperkirakan Negatif
kafkadesk.org
ILUSTRASI resesi - Sejumlah ekonom menyatakan resesi global bakal mengganggu perekonomian hampir semua negara di dunia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prediksi Presiden Joko Widodo mengenai perekonomian dunia tahun depan yang sangat suram dan sulit diprediksi diperkirakan bakal menjadi kenyataan.

Sejumlah ekonom menyatakan resesi global bakal mengganggu perekonomian hampir semua negara di dunia pada 2023.

Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Muhammad Chatib Basri menyampaikan kondisi perekonomian global tahun depan terlihat tidak baik.

Dalam outlook International Monetary Fund (IMF), kata Chatib, seluruh negara di dunia akan mengalami minus pertumbuhan ekonomi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2023 semua negatif, kalau permintaan energinya turun maka ini yang dianggap sebagai resesi global,” ucapnya dalam Market Outlook Bank Mandiri, Rabu (12/10/2022).

Chatib meyakini hal tersebut akan semakin berpengaruh pada naiknya suku bunga acuan di Amerika Serikat dan Jerman.

Baca juga: Dua Negara Maju Ini Diprediksi Jatuh ke Lubang Resesi pada 2023

“Kalau kedua negara besar tersebut bunganya naik maka berpengaruh terhadap ekspor China, dan ini yang membuat perekonomian global slow down,” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyebut Indonesia secara otomatis merasakan imbas yakni turunnya harga ekspor komoditas sebagai penopang ekonomi selama ini.

Artinya dari segi eksternal, neraca dagang RI dipastikan terpukul cukup dalam tahun depan.

“Growth ekonomi kita mau tidak mau kena tapi pertanyaannya adalah seberapa dalam,” ungkap Chatib.

Dia menyampaikan solusi dari persoalan yang akan dihadapi Indonesia tahun depan hanyalah tidak terintegrasi pada global.

Negara yang ekspornya sangat tinggi di kawasan ASEAN yakni Singapura sebesar 200 persen sedangkan Indonesia cenderung aman karena hanya 25 persen ekspor terhadap PDB.

“Kalau kita bicara ekstrem hilangnya ekspo kita akan hanya hilang 25 persen dan Indonesia akan lebih baik dibandingkan negara lain yang export oriented,” tutur Chatib.

Namun demikian, dampak buruknya ketika ekonomi global pulih Singapura akan melompat, Indonesia kembali tertinggal.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas