Ketua Dewan Komisioner OJK: Tidak Ada Ramalan Ekonomi Indonesia Bakal Turun
Meski perekonomian dunia mengalami situasi yang tak menentu, ekonimi Indonesia dinyakini OJK mampu bertahan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan, tidak ada ramalan yang menyatakan kondisi perekonomian Indonesia akan menunjukan tanda-tanda penurunan.
Menurut Mahendra, meski perekonomian dunia mengalami situasi yang tak menentu, Indonesia mampu bertahan walau tingkat pertumbuhan masih minim.
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar pada acara Opening Ceremony Capital Market Summit and Expo secara virtual, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Ekonomi Indonesia Aman, Bukan Salah Satu dari 28 Negara Yang Antre Minta Bantuan IMF
"Sekalipun kondisi global menunjukkan situasi yang nampaknya akan terus memburuk, tidak ada perkiraan atau peramalan yang menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia akan turun. Pertumbuhannya lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu 5 persen atau lebih," kata Mahendra Siregar.
Mahendra menambahkan, tak menutup kemungkinan Indonesia bakal mengalami inflasi ditengah risiko perekonomian dunia yang terjadi saat ini.
Namun, kata dia, sedianya Indonesia menjaga momentum pertumbuhan ekonomi terhadap risiko pemburukan ekonomi dunia.
"Dalam hal itu kami melihat bahwa stabilitas dan kesehatan sektor dan industri jasa keuangan, sangat menentukan. Dalam konteks kita mengantisipasi dan mewaspadai dan bersiaga terhadap kondisi pemburukan yang akan nampaknya terus terjadi di global," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Mahendra, kontribusi penting melalui pasar modal dalam mendukung ketahanan ekonomi Indonesia.
"Dan dalam konteks inilah keberadaan dan kontribusi penting dari pasar modal, kepada perekonomian nasional yang merupakan fasilitas dan juga peluang untuk mencari modal. Untuk meningkatkan investasi maupun melakukan investasi baru nampaknya menjadi daya tarik yang makin kuat," tutur dia.