Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdaganan Zulkifli Hasan menyebutkan sektor ekonomi syariah yang di dalamnya ada industri fesyen muslim mampu menjadi alternatif untuk bertahan di tengah krisis global.

Zulkifli Hasan menyampaikan hal itu ketika konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Ketua Umum PAN itu menyatakan penerapan ekonomi syariah telah menjadi sebuah kompetisi antarnegara.

Baca juga: Zulkifli Hasan Dorong Produk Fesyen Muslim Dalam Negeri Ekspor ke Afrika Hingga Eropa Timur

“Tentunya, Indonesia tidak ingin tertinggal dalam persaingan di kancah internasional tersebut,” katanya dalam keterangan resmi.

Menurut Zulkifli Hasan, Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia berpeluang menjadi pelaku utama pada industri modest fashion (fesyen berbusana tertutup dan tidak transparan).

Baca juga: Arya Saloka Sebut Tak Punya Identitas Fesyen, Lebih Identik Sendal Jepit

Kementerian Perdagangan bersama mitra strategis lainnya bekerja sama mengembangkan dan mempromosikan modest fashion di dalam dan luar negeri melalui sebuah ekosistem yang disebut JMFW.

JMFW akan mengolaborasikan kementerian, lembaga, akademisi, desainer, asosiasi, industri fesyen, industri penunjang seperti kosmetik, aksesori, dan alas kaki, serta media.

“Sektor ini potensinya besar. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang luar biasa, desainer-desainer muda bertalenta. Saya percaya diri, kita bisa melakukannya, dan kita bisa tembus pasar internasional,” kata
Zulkifli Hasan.

Di saat yang sama, ia juga meluncurkan logo JMFW 2023 dan berharap bisa menjadi wajah baru modest fashion Indonesia.

“Logo JMFW diharapkan dapat menjadi wajah baru modest fashion Indonesia sehingga dapat semakin memperkuat produk fesyen muslim Indonesia di kancah internasional,” ujar Zulkifli Hasan.