Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengembang Optimistis Bunga KPR Tak Langsung Naik Meski Suku Bunga Acuan BI di Level 4,25 Persen

Pengembang properti menyakini perbankan di tanah air tidak terburu-buru dalam menaikkan bunga KPR meski BI naikkan suku bunga acuan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Pengembang Optimistis Bunga KPR Tak Langsung Naik Meski Suku Bunga Acuan BI di Level 4,25 Persen
Thinkstock
Ilustrasi. Pengembang properti menyakini perbankan di tanah air tidak terburu-buru dalam menaikkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR), meski Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuannya di level 4,25 persen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang properti menyakini perbankan di tanah air tidak terburu-buru dalam menaikkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR), meski Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuannya di level 4,25 persen.

Presiden Direktur Summarecon Agung Tbk, Adrianto P Adhi mengatakan, perbankan tidak langsung menaikkan suku bunga kreditnya setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Analis: Tanpa Ada Intervensi Kenaikan Suku Bunga, Rupiah Berpotensi Melemah hingga Rp 15.500

"Ketika BI Rate naik menjadi 4,25 persen, sampai sekarang ini bank belum menaikkan bunga. Karena, industri perbankan juga mau ikut mengambil momentum perbaikan pertumbuhan ekonomi dan geliat industri properti," kata Adhi yang ditulis Jumat (13/10/2022).

Menurutnya, Bank Indonesia dalam menentukan suku bunga acuan tentunya mempertimbangkan dengan kondisi ekonomi di dalam negeri agar tetap tumbuh.

"BI juga ikut me-manage negara, agar ekonomi tetap tumbuh," ucapnya.

Adhi pun melihat saat ini industri properti di dalam negeri mulai membaik dari pandemi Covid-19.

Baca juga: Suku Bunga Acuan Naik Jadi 4,25 % , Jangan Ragu untuk Mulai Menabung!

Berita Rekomendasi

"Makanya, saat ini penjualan properti not bad, karena ekonomi Indonesia sedang rebound," katanya.

Di sisi lain, kehadiran jalan Tol Cibitung-Cilincing yang sudah selesai sampai seksi 3, diyakini akan mendorong peningkatan ekonomi dan properti di kawasan Utara maupun Timur DKI Jakarta.

Dengan diresmikannya Seksi 2 ruas Telaga Asih – Muara Bakti sepanjang 10,3 km dan Seksi 3 ruas Muara Bakti – Kanal Banjir Timur sepanjang 14,35 km, maka jalan Tol Cibitung-Cilincing hanya menyisakan Seksi 4 ruas Tarumajaya - Cilincing sepanjang 7,52 km.

Melihat hal itu, Summarecon membuka sebuah kawasan baru, yaitu Summarecon Crown Gading (SCG), seluas 437 hektare.

SCG akan mengembangkan The Florana, sebuah konsep baru Supercluster yang terletak di Main Gate Selatan, di mana lingkungan perumahan dilengkapi dengan Serene Green & Lake sebagai jantung kehidupan komunitas klaster.

Sebagai Super Cluster, The Florana akan terdiri dari 11 cluster di dalamnya. Beragam fasilitas dapat dengan mudah diakses oleh penghuni melalui rute yang terhubung oleh setiap cluster, seperti garden, danau, 2,6 km jogging track, bicycle line, hingga jalur pedestrian untuk para pejalan kaki.

Penjualan perdana akan dilakukan pada Sabtu, 12 November 2022.

Penjualan Tahap pertama dari Luxury Home ini akan ditawarkan sebanyak total 681 unit, yaitu 417 unit Cluster Regia Residence, hunian berkonsep Modern Tropical Tipe 5x11, 6x11, 7x11, 7x13 dan 8x13 dengan harga mulai Rp952juta, serta 264 unit Cluster Jasmia Residence, hunian berkonsep Klasik Modern Tipe 9x15, 10x15, dan 12x16 dengan harga mulai Rp2,6 miliar.

"Proyek yang kami persiapkan selama kurang lebih 10 tahun ini juga diharapkan akan memberikan kontribusi berupa pertumbuhan ekonomi, sosial maupun lingkungan di wilayah pengembangan kawasan," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas