Pusat Layanan Server Terbakar, Saham Kakao Corp Anjlok ke Level Terendah Sejak 2020
Tercatat selama perdagangan di bursa Korea Selatan pada Senin (17/10/2022), saham Kakao terpantau anjlok hingga 9,5 persen
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Kebakaran yang melanda kantor pusat Kakao Corp pada akhir pekan lalu, tak hanya memicu gangguan di sejumlah layanan afiliasi Kakao namun juga mendorong anjloknya saham perusahaan hingga jatuh ke level terendah sejak 2020.
Tercatat selama perdagangan di bursa Korea Selatan pada Senin (17/10/2022), saham Kakao terpantau anjlok hingga 9,5 persen. Sebelum akhirnya ditutup turun 5,93 persen ke harga 3.050 won per saham.
Penurunan juga diikuti dengan anjloknya saham Kakaopay sebanyak 80 persen dan KakaoBank sekitar 70 persen.
Baca juga: Dalam Sepekan IHSG Turun 3,02 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham di BEI Menyusut Rp 225 Triliun
Penurunan tersebut bahkan jadi salah satu pendorong utama amblasnya indeks Kospi saham teknologi asal Korea Selatan pada perdagangan di awal pekan ini.
Mengutip dari Bloomberg penurunan saham-saham tersebut mulai terjadi pada Sabtu (15/10/2022), tepatnya setelah kantor pusat aplikasi messenger ternama di Korea yakni Kakao mengalami kebakaran hebat.
Hingga membuat Kakao terpaksa menghentikan semua layanannya termasuk pengiriman pesan, pembayaran di layanan Kakao Bank, permainan, dan layanan populer lainnya selama berjam-jam.
Munculnya insiden ini sontak memicu kritik lebih lanjut, mengingat hampir jutaan warga Korea Selatan telah mengandalkan aplikasi Kakao untuk menunjang berbagai aktivitas sehari-hari.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk berbenah sampai layanan pulih sepenuhnya," jelas pihak Kakao.
Bahkan para anggota parlemen dari partai yang berkuasa turut mengecam Kakao karena dianggap telah mengganggu keamanan nasional.
Baca juga: Inflasi Sentuh Level Tertinggi 40 Tahun, Tapi Pasar Saham AS Justru Melesat
Tak hanya itu, presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol juga turut memerintahkan satuan tugas keamanan siber untuk mendukung pemulihan operasional Kakao dan menyerukan penyelidikan atas penyebab insiden tersebut.
“Ini tindakan sembrono, Jika prinsip pengaturan diri menyebabkan kerugian seperti itu, tidak ada pilihan selain mempertimbangkan kembali metode pengelolaan dan pengawasan dibawah naungan pemerintah,” kata juru bicara partai yang berkuasa Yang Kumhee.
Selain Kakao, imbas dari kebakaran ini juga membuat saham NHN Corp yang mengoperasikan pusat data bersama dengan layanan game online Kakao ikut terseret anjlok sebanyak 5,6 persen.
Sementara saingan KakaoTalk, yakni Telegram Messenger justru dilaporkan telah mengalami lonjakan pengguna baru usai insiden pemadaman layanan pada Kakao.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.