Danone Gandeng Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tingkatkan Kualitas SDM dan Pembangunan Ekonomi
Kedua belah pihak juga mendukung target pemerintah untuk turunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi.
Menurut Vera, Danone turut berpatisipatif mewujudkan hal tersebut dengan menggandeng Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada lingkungan serta kesehatan masyarakat khususnya dalam beberapa hal seperti upaya edukasi dan intervensi pentingnya gizi seimbang, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," katanya dalam penandatangan nota kesepahaman dikutip Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Peringati Hari Anak Nasional, BKKBN dan Danone Luncurkan Iklan Layanan Masyarakat Cegah Stunting
Vera menambahkan kepedulian kesehatan masyarakat sesuai dengan visi Danone yaitu One Planet One Health, bahwa Kesehatan manusia dan Lingkungan merupakan hal yang saling berkaitan
"Sebagai perusahaan yang bergerak pada hidrasi dan nutrisi berkomitmen memastikan kualitas kesehatan masyarakat," lanjutnya.
Ketua MPKU PP Muhammadiyah Mohammad Agus Samsudin menyatakan bahwa pihaknya memiliki visi yang sama yakni memiliki tujuan sosial objektif, di mana seluruh usaha dan kolaborasi yang dilakukan Muhammadiyah akan kembali ke masyarakat.
"Saya juga melihat, kita mempunyai kesempatan yang cukup luas untuk melakukan berbagai hal yang dapat menyasar masyarakat. Saya berharap setelah ini ada program yang lebih konkret yang akan kita jalankan bersama dan dapat membawa manfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan," kata Agus.
Kedua belah pihak juga mendukung target pemerintah untuk turunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024, hingga pada pilar perlindungan lingkungan seperti yang dilakukan dalam gerakan Bijak Berplastik yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Saat ini stunting dan kesehatan lingkungan masih menjadi masalah besar yang ada di Indonesia.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukan bahwa 24,4 persen atau kurang lebih 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting.