Toko Online Melonjak Akibat Pandemi, Perusahaan Modal Ventura: Harus Diikuti Literasi Keuangan
Inklusi finansial dinilainya sangat diperlukan setiap negara untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya dengan memperbaiki kesetaraan akses finansial.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operating Partner at East Ventures David Fernando Audy menyebutkan, bahwa jumlah merchant digital alias toko online semakin bertambah selama pandemi Covid-19.
Dia mencontohkan, jumlah toko online di Tokopedia mengalami peningkatan karena akselerasi digital makin cepat akibat dampak pandemi.
"Sebagai ilustrasi, Tokopedia berdiri selama 12 tahun, selama 12 tahun itu sebelum pandemi ya ada 7 juta toko online atau kita sebut merchant dalam Tokopedia. Namun, ketika pandemi di Mei 2020 sampai akhir 2020 cuma delapan bulan itu merchant dari 7 juta menjadi 11 juta, jadi bertambah 4 juta, sekarang sudah 12 juta lebih, itu salah satu contohnya," ujarnya dalam acara "Kompas CEO on Stage", Selasa (18/10/2022).
Lebih lanjut, David menyampaikan, peningkatan jumlah merchant digital tersebut bukan cuma terjadi di Tokopedia saja.
Baca juga: Strategi Penyampaian Cerita yang Kreatif Disebut Dapat Dongkrak Penjualan Toko Online
"Saya yakin aplikasi-aplikasi lain juga banyak yang download ketika pandemi," katanya.
Sementara di sisi lain, inklusi finansial dinilainya sangat diperlukan setiap negara untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya dengan memperbaiki kesetaraan akses finansial.
Kemudian, perlu dukungan prasarana dalam melakukan bisnis seperti transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi.
"Inklusi finansial akan mendorong wirausaha dan skala bisnis, yang akan memberi dampak untuk menurunkan kemiskinan serta mencapai pemerataan ekonomi di jangka panjang. Namun, diperlukan juga edukasi dan literasi finansial untuk segera dilakukan di saat yang bersamaan," tutur David.
Dia menambahkan, inklusi finansial yang disebabkan oleh akselerasi digital harus segera diikuti dengan literasi finansial.
"Hal tersebut bertujuan untuk memastikan dukungan berkelanjutan yang akan semakin meningkatkan inklusi dan literasi, serta melindungi pengguna dari risiko finansial yang kian membesar seiring dengan adopsi online semakin tinggi," pungkasnya.