Elon Musk Sebut Resesi Bakal Berlangsung Hingga 2024, Bebani Permintaan Mobil Listrik
Tesla mengatakan mereka dapat kehilangan target pengiriman tahunan karena kapasitas transportasi yang terbatas.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - CEO Tesla Elon Musk berpendapat resesi kemungkinan dapat berlangsung hingga musim semi 2024.
Hal itu ia ungkapkan dalam tweet yang diunggah hari ini, Jumat (21/10/2022), setelah awal pekan ini Musk menyebut "semacam resesi" yang terjadi di China dan Eropa dapat membebani permintaan mobil listrik di perusahaannya.
"Hanya menebak, tapi mungkin sampai musim semi '24," cuit Musk, yang dikutip dari Reuters.
Tidak jelas apakah yang Musk bicarakan adalah resesi global atau melanjutkan komentarnya yang dia buat pada Rabu (19/10/2022), mengenai keadaan ekonomi China dan Eropa.
Baca juga: BI Beberkan 5 Indikator Ekonomi Global Bakal Hadapi Guncangan Resesi Ekonomi
Saham Tesla Inc turun 6,6 persen, ditutup pada 207,28 dolar AS pada Kamis (20/10/2022), sehari setelah Musk mengatakan kepada analis pada panggilan konferensi bahwa kelemahan ekonomi di China dan Eropa menyebabkan permintaan mobil listrik menjadi "sedikit lebih sulit daripada yang seharusnya."
Namun miliarder ini menambahkan, Tesla memiliki "permintaan yang sangat baik" untuk kuartal saat ini. Produsen mobil listrik Tesla mengatakan mereka dapat kehilangan target pengiriman tahunan karena kapasitas transportasi yang terbatas.
Awal bulan ini, Tesla mengatakan telah mengirim mobil listrik sebanyak 343.830 unit pada kuartal ketiga tahun ini. Angka tersebut sedikit meleset dari perkiraan analis sebesar 359.162 unit.
Selama panggilan konferensi pada Juli, Musk berpendapat ketidakpastian makroekonomi mungkin berdampak pada permintaan kendaraan listriknya, namun ketika didesak untuk memberikan rincian oleh seorang analis, dia mengungkapkan Tesla tidak memiliki masalah pada permintaan, tetapi masalah produksi.
Musk mengatakan dia memiliki "perasaan yang sangat buruk" mengenai keadaan ekonomi dan Tesla kemungkinan perlu memangkas sekitar 10 persen karyawannya, menurut email yang dikirimkan pada Juni.
Saham Tesla telah kehilangan lebih dari sepertiga nilainya sepanjang tahun ini, dan jatuh sebanyak 9 persen mencapai level terendahnya dalam 16 bulan terakhir pada perdagangan Kamis.
"Hasilnya kemungkinan akan menambah perdebatan tentang penghancuran permintaan yang terjadi setelah pengiriman 3Q dilacak -5 persen di bawah konsensus yang disusun perusahaan," kata bank investasi JPMorgan dalam sebuah laporan.