Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mata Uang Garuda Terkapar di Rp 15.626/Dolar AS, IHSG Berjaya Naik ke Level 7.017

Kurs rupiah pun tercatat melemah 9,51% sejak awal tahun. Rupiah berada di titik paling lemah dalam 2,5 tahun terakhir atau sejak April 2020.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mata Uang Garuda Terkapar di Rp 15.626/Dolar AS, IHSG Berjaya Naik ke Level 7.017
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat 

Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama ini cenderung stabil dalam sepekan.

"BI relatif tertinggi dalam menaikkan suku bunga jika dibandingkan dengan bank-bank sentral negara lain dan kami yakin pekerjaan BI jauh dari selesai," ungkap Nicholas Mapa, ekonom senior ING dalam catatan yang dikutip Bloomberg.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Kian Terpuruk pada Rabu Sore, Nyaris Tembus Rp15.500 per Dolar AS

ING memperkirakan kenaikan lanjutan suku bunga untuk menahan pelemahan dan stabilitas nilai tukar rupiah dari penghindaran risiko di pasar serta laju inflasi yang meningkat.

IHSG Menguat

Sementara iu dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG menguat 37,11 poin atau 0,53% ke level 7.017 pada perdagangan Jumat (21/10).

Sementara itu, dalam sepekan 17-21 Oktober 2022, IHSG telah menguat 2,98%

Berita Rekomendasi

Kenaikan IHSG disokong tujuh sektor dari total 11 sektor di BEI. Sektor yang menguat paling tinggi adalah sektor keuangan 1,53%. Sektor infrastruktur melesat 1,32%. Sektor barang konsumer non primer naik 0,85%.

Baca juga: Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, IHSG Berakhir Menguat Tipis ke Level 6.834

Kemudian sektor transportasi menanjak 0,69%. Sektor kesehatan menguat 0,49%. Sektor perindustrian menguat 0,47% dan sektor energi bertambah 0,16%.

Sementara sektor yang terkoreksi adalah sektor teknologi terkoreksi 0,99%. Sektor barang baku melemah 0,89%. Sektor barang konsumer primer turun 0,57%, sektor properti dan real estate turun 0,51%.

Total volume perdagangan saham di BEI pada hari Jumat mencapai 20,96 miliar dengan total nilai transaksi Rp 13,37 triliun.

Ada 298 saham naik, 237 saham turun dan 168 saham yang stagnan.

Top Gainers di LQ45 adalah:

1. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) 6,47% ke Rp 1.070 per saham
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 4,55% ke Rp 10.350 per saham
3. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) 3,46% ke Rp 1.345 per saham

Top Losers di LQ45 adalah:

1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 4,36% ke Rp 6.575 per saham
2. PT XL Axiata Tbk (EXCL) 3,52% ke Rp 2.470 per saham
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 3,04% ke Rp 1.435 per saham.

(Noverius Laoli/Wahyu Tri Rahmawati)

Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas