Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cegah Kasus Gangguan Ginjal Akut , Erick Thohir Instruksikan BUMN Farmasi dan RS Cek Obat-obatan

Erick Thohir menginstruksikan seluruh BUMN farmasi untuk memeriksa ulang ketentuan obat-obatan menyusul kasus gangguan ginjal akut

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Cegah Kasus Gangguan Ginjal Akut , Erick Thohir Instruksikan BUMN Farmasi dan RS Cek Obat-obatan
Ismoyo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginstruksikan seluruh BUMN farmasi untuk memeriksa ulang ketentuan obat-obatan menyusul adanya kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury atau AKI). 

"Nah ini khasnya, yaitu ditandai dengan frekuensi buang air kecil. Yang kedua, jumlahnya juga," kata Syahril dalam diskusi daring Polemik Trijaya 'Misteri Gagal Ginjal Akut', Sabtu (22/10/2022).

Berkenaan dengan itu masyarakat khususnya para ibu diharap memperhatikan bagaimana frekuensi dan jumlah urine anak per hari.

"Kalau biasanya anak kita buang air kecil sampai 12 kali sehari, tapi kok sekarang berkurang. Begitu juga jumlahnya, biasanya banyak sekarang sedikit. Itu tanda-tanda khas," jelas dia.

Jika gangguan ginjal akut tersebut menuju pada gagal ginjal, maka yang terjadi adalah tubuhnya tak lagi bisa mengeluarkan urine.

"Lebih jauh lagi, sampai ada anak-anak yang betul-betul tidak bisa keluar air kencingnya, Nah ini yang banyak meninggal karena sudah terlambat," kata Syahril.

"Begitu sudah terjadi gagal ginjal, karena tidak bisa memproduksi urine, metabolisme sudah rusak, ginjalnya sudah rusak," tutupnya.

Diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan berdasarkan perkembangan terbaru, teridentifikasi sebanyak 241 kasus gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) pada anak-anak tersebar di 22 provinsi.

BERITA REKOMENDASI

Dari jumlah tersebut, 133 pasien atau 55 persen diantaranya meninggal dunia.

Jumlah kasus tersebut kata Budi, meningkat pesat sejak bulan Agustus. Di mana pada Agustus tercatat 36 kasus, September terjadi 78 kasus, dan pertengahan Oktober 110 kasus.

Gangguan ginjal akut ini juga mayoritas menyerang balita atau bayi di bawah lima tahun.

Adapun gejala klinis yang nampak adalah demam, kehilangan nafsu makan, malaise, mual, muntah, ISPA, diare, nyeri bagian perut, dehidrasi hingga pendarahan.

Dilaporkan sebanyak 29 persen pasien alami gejala anuria atau tidak adanya urine, atau urine keluar dengan jumlah sedikit (oliguria).

Adapun dugaan awal dari gangguan gagal ginjal pada anak ini terjadi karena konsumsi obat-obatan yang mengandung senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG), atau obat-obatan jenis sirop.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas