Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Tak Berkelanjutan Kini Dipandang Sebelah Mata Oleh Para Calon Investor

Pengembangan berbagai insentif, antara lain melalui promosi potensi investasi hijau daerah bersama-sama dengan Kementerian Investasi.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bisnis Tak Berkelanjutan Kini Dipandang Sebelah Mata Oleh Para Calon Investor
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Ilustrasi: Ferry, Wakil ketua kelompok tani Sriwijaya Bakung 1 mencoba melakukan penyiraman tanaman cabai dengan pengoperasian secara online melalui smartphone miliknya atau metode Digital Farming di Sriwijaya Science Techno Park, Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (20/10/2022).Dengan metode Digital Farming petani dapat dengan efesien untuk memonitoring pemupukan dan pengairan.Indonesia mendorong pemerataan literasi dan keterampilan digital masyarakat sebagai salah satu prasyarat transformasi digital yang inklusif sehingga semua orang dapat memanfaatkan ruang digital secara produktif dan dinamis untuk meningkatkan jumlah sumber daya manusia yang cakap teknologi serta mendorong pertumbuhan nilai-nilai ekonomi baru untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan proyek-proyek maupun bisnis yang tidak menerapkan sistem keberlanjutan (sustainability), dinilai sudah tidak terlalu diminati oleh para calon investor.

Justru sebaliknya, konsep bisnis berkelanjutan yang mengukur nilai kesuksesannya menggunakan tiga kriteria, yaitu People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi), malah semakin diminati.

"Investasi yang kotor (tidak berkelanjutan) sudah tidak laku. Mereka dapat profit yang besar dengan mengeruk sumber-sumber yang tidak terbarukan, tapi lama-lama semakin menipis dan berpengaruh ke profit," ucap Direktur Bidang Perencanaan dan Penanaman Modal Kementerian Investasi Indra Darmawan di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Ekonomi Kreatif Harus Dikembangkan secara Komprehensif dan Berkelanjutan

"Pasti enggak akan ada yang mau (investasi yang tak berkelanjutan) daya jualnya rendah. Sekarang ini kita menjual sesuatu yang tidak ramah lingkungan itu berat," sambungnya.

Untuk itu, Kementerian Investasi/BKPM tengah menyusun dan akan meluncurkan Panduan Investasi Berkelanjutan (Sustainable Investment Guidance-SIG) berdasarkan standar Environment, Social, Governance (ESG).

ESG merupakan panduan bagi industri di Indonesia dalam menjalankan proses kegiatan usahanya, sekaligus meningkatkan kapasitas dan daya saing merespon kebutuhan pasar.

Berita Rekomendasi

Dalam hal ini, Kementerian Investasi/BKPM bermitra dengan Koalisi Ekonomi Membumi membuat panduan ESG untuk memastikan agar investasi yang masuk ke Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan UMKM dengan melalui gerakan kolektif untuk mendorong pertumbuhan ekosistem investasi hijau skala besar dan UMKM di Indonesia.

Sebagai tambahan informasi, Panduan Investa Berkelanjutan atau Panduan Yurisdiksi Berkelanjutan bertujuan mempromosikan komitmen dan praktek produksi komoditas berkelanjutan pada tingkat yurisdiksi kabupaten khususnya untuk komoditas perkebunan.

Kemudian, mendorong pemerintah pada tingkat kabupaten untuk lebih memiliki komitmen dan menciptakan kondisi pemungkin (enabling condition) bagi terbentuknya praktek pengelolaan dan produksi komoditas perkebunan berkelanjutan di wilayahnya.

Yakni melalui pengembangan berbagai insentif, antara lain melalui promosi potensi investasi hijau daerah bersama-sama dengan Kementerian Investasi.

Baca juga: Jalankan Pembangunan Berkelanjutan, BUMN Genjot Pengembangan Ketersediaan Talenta Karyawan Perempuan

Dan yang terakhir, menyediakan informasi yang akurat (accurate) dan dapat diandalkan (reliable) berdasarkan data-data pemerintah yang dikurasi bersama secara multipihak atas situasi dan komitmen keberlanjutan suatu yurisdiksi bagi calon investor dan/atau negara tujuan ekspor.

"Sebenarnya yang ingin kami lakukan merubah planet ini berdasarkan standar ESG. Kami BKPM berkerjasama dengan berbagai lapisan untuk mewujudkan hal tersebut," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas