Keberadaan Pusat Gudang Distribusi Diharapkan Bantu Tekan Inflasi Akibat Mahalnya Biaya Logistik
Tingginya biaya logistik menjadi salah satu pendorong naiknya inflasi, sehingga diperlukan langkah untuk menekan biaya proses pengiriman.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya biaya logistik menjadi salah satu pendorong naiknya inflasi, sehingga diperlukan langkah untuk menekan biaya proses pengiriman.
Sebagai informasi, proses logistik terbagi menjadi tiga tahapan, yakni first mile, middle mile, hingga last mile atau sampai ke tangan pelanggan.
Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, keberadaan gudang atau distribution center sebagai hub akan sangat menguntungkan karena bisa mendekatkan distribusi barang ke konsumen.
“Ketika rangkaian logistik menjadi lebih pendek, maka biaya yang harus dikeluarkan juga akan bisa ditekan,” tutur Yukki yang ditulis Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Perluas Jangkauan Kiriman Logistik, J&T Cargo Tambah Outlet Jadi 2.800 Lokasi
Menurutnya, konsumen sekarang sangat selektif dan pintar untuk memilih jenis barang maupun layanan pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan, serta kemampuannya.
Karena itu, jasa logistik maupun e-commerce yang bisa memberikan kemudahan bagi konsumen akan menjadi pilihan.
Lebih lanjut Ia mengatakan, saat dunia terus mengalami perubahan maka bidang logistik yang merupakan bagian dari rantai pasok juga harus ikut bergerak.
”Perusahaan jasa, termasuk logistik yang tidak adaptif akan ditinggalkan konsumen,” ujarnya.
Contohnya, perusahaan teknologi asal Indonesia yaitu Tokopedia juga baru-baru ini membuka gudang pintar di wilayah Osowilangun, Surabaya.
Gudang pintar ini dikenal dengan nama Dilayani Tokopedia, di mana fasilitas Dilayani untuk melayani pemenuhan ratusan ribu produk setiap harinya dan mampu menampung kapasitas jutaan produk.
“Tujuannya, mendekatkan penjual dengan pembeli di mana pun mereka berada, agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang (tanpa harus pindah ke kota besar), dan pembeli bisa mendapatkan produk kebutuhan yang lebih beragam dengan lebih cepat dan efisien,” ujar Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni saat menghadiri acara pembukaan Dilayani Tokopedia di Osowilangun, Jawa Timur.
Baca juga: ASDP Optimistis Bisnis Logistik Curah Bisa Tumbuh Lebih dari 40 Persen
Hadir di acara yang sama, Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jawa Timur, mengatakan, meski IMF mengatakan dunia tengah memasuki resesi, namun Kementerian Keuangan Indonesia menilai ekonomi Indonesia justru masih positif.
Melalui pembukaan gudang pintar ini, Tokopedia diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi dan tidak hanya kontribusi ke lokal, tapi juga nasional dengan meningkatkan pembelian dan juga membuka lapangan pekerjaan.
“Kita sebenarnya membutuhkan pusat bisnis di regional, fungsi itu ada di gudang pintar. Jadi kalo ini menjadi bagian dari multi traffic trading tentu saya berharap bahwa penguatan dari sektor perdagangan di Jawa Timur akan bisa meningkat lebih signifikan lagi," papar Khofifah.