Para Pemimpin Perusahaan Berbagi Pengalaman Tentang Leadership di IDLC 2022
Konferensi membahas tentang tantangan dan strategi 2023, dan bagaimana pemimpin membentuk SDM.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Pembicara berikutnya, Haris Witjaksono, Direktur Utama Surveyor Indonesia menekankan peran penting dari pengembangan SDM dalam proses transformasi di perusahaan.
Menurutnya, hal ini harus dimulai dari kesadaran setiap pemimpin di semua lini, termasuk di dalamnya, menentukan visi, kemudian menurunkannya menjadi sebuah program dan prioritas sehingga memimpin transformasi itu sendiri.
Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution Bank Syariah Indonesia menjelaskan, untuk membangun budaya perusahaan dan SDM di BSI dimulai dengan mengimplementasikan budaya AKHLAK, pengukuran performance based culture, menanamkan mindset pembelajar tangguh dan menjalakan learning by doing.
Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasional Brantas Abipraya menyatakan, perusahaannya tidak hanya memiliki insan-insan yang luar biasa dan bisa diandalkan, tapi juga membangun budaya untuk saling melengkapi sehinggasetiap SDM di Abipraya mengedepankan superteam dibandingkan superman.
“Membangun dan internalisasi nilai nilai merupakan hal yang penting, khususnya dengan memuliakan Tuhan. Dengan bekerja karena tuhannya menjadikan kerja bagian dari ibadah. Selanjutnya membangun trust & memberikan tantangan kepada workforce,” imbuh Harlan Bestari Bengardi, Komisaris Utama Agricon Group.
Prof. Badri Munir Sukoco, Ph.D Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga menyatakan, untuk meraih keunggulan temporer, organisasi perlu mempunyai tiga hal yang pertama.
Baca juga: Kemenko Marves: Kemampuan Bahasa Inggris Tingkatkan Kualitas SDM di Institusi Pemerintah
Yaitu kapabilitas untuk belajar lewat sensing dan benchmarking, kapabilitas untuk proses melalui inovasi dan perbaikan terus menerus, terakhir kapabilitas budaya di organisasi untuk selalu berinovasi.
Di forum IDLC 2022, Fauzi Rachmanto, Direktur Kubik Coaching menjelaskan empat langkah dalam menghidupkan culture untuk siap menghadapi masa depan.
Yaitu, envision menentukan visi transformasinya dan dirumuskan ekspektasinya, enable melakukan support fasilitas belajar secara mandiri dan membangun knowledge base, execute sebagai leaders memastikan dapat aplikasikan dipekerjaan sehari-hari termasuk menghubungkan perubahan yang ada untuk mencapai performance, empower sebagai leader melakukan regular feedback terhadap anggota team dan melakukan coaching dan mentoring kepada team.
IDLC 2022 ditutup oleh Jamil Azzaini, Inspirator SuksesMulia yang membahas tentang apa yang perlu dilakukan untuk membentuk future-ready workforce.
Yaitu dengan memegang prinsip kepemimpinan sebagai panggilan untuk memampukan tim dalam menghadapi situasi yang terus berubah.