PGN Target Pembangunan 11 Ribu SR Jaringan Gas Bumi di Selaman dan Yogyakarta
Pada tahap awal, akan ada sekitar lima ribu Sambungan Rumah Tangga (SR) di Kabupaten Sleman dari total target sekitar 11 ribu SR di Yogyakarta.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk melalui Sales and Operation Region III (SOR III) menandatangani kerjasama pembangunan jaringan gas bumi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman di Kantor PGN SOR III.
Pada tahap awal, akan ada sekitar lima ribu Sambungan Rumah Tangga (SR) di Kabupaten Sleman dari total target sekitar 11 ribu SR di Sleman dan Yogyakarta.
Penandatanganan dilakukan oleh dengan Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo, didampingi oleh Group Head, City Gas Project PGN Agung Kusbiantoro dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Hardo Kiswoyo.
PGN menargetkan perizinan, penentuan jalur, utilisasi, semua selesai pada November sehingga konstruksinya juga akan mulai dijalankan. Bersamaan juga akan diberikan sosialisasi ulang lagi ke masyarakat. Sebelumnya, PGN telah melakukan survei kemampuan atau daya beli masyarakat yang menjadi acuan dari terlaksananya program Gas Kita di Sleman dan Yogyakarta.
Baca juga: BPH Migas dan PGN Gelar Uji Petik Jargas di Area Jawa Tengah-Jawa Timur
General Manager, SOR III PGN Edi Armawiria mengungkapkan, kerjasama ini untuk mewujudkan proyek strategis pemerintah, khususnya pelanggan Rumah Tangga, komersial, bisnis dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sleman.
"Konsep kami di Sleman dan Yogyakarta ini berbeda dengan gas pipa yang disalurkan dari sumber pasokan yang langsung dialirkan ke pelanggan. Ini adalah program Beyond Pipeline, bahwa sumber pasokan gas kami bawa melalui moda transportasi,” kata Edi dikutip Rabu (26/10/2022).
“Kami kompres menjadi CNG atau LNG, kemudian dibawa ke Sleman. Kami akan membangun Hub di Sleman, dari sana kami akan membangun pipa distribusiuntuk menyalurkan gas ke pelanggan di Sleman dan Jogja," sambungnya.
Dalam pelaksanaannya nanti, jargas di Sleman tidak menggunakan dana APBN, melainkan penugasan negara ke Badan Usaha untuk bisa menggantikan konsumsi LPG masyarakat yang cukup tinggi.
Apalagi 80 persen material LPG adalah impor.
"MoU ini merupakan support dan dukungan pemerintah Sleman untuk menyukseskan program strategis nasional. Dan tentunya menjadi program bersama dalam menjalankan program nasional yang ditugaskan Holding Migas Pertamina yang diturunkan kepada PGN," tandas Edi.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan sangat berterimakasih dan bangga dengan terlaksananya kerjasama ini.
Apalagi Sleman adalah kota pariwisata dan pendidikan. Ada banyak hotel, restoran, perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada disana.
Baca juga: PGN Incar 1 Juta Sambungan Jargas Tambahan Tahun Depan
"Sleman ini penduduknya padat, banyak mahasiswanya juga. Ada sekitar 7 Perguruan Tinggi Negeri besar dan ada puluhan Perguruan Tinggi swasta. Pastinya kebutuhan energi mereka ini sangat besar. Oleh karena itu kami sangat berterimakasih dan berharap pembangunan jargas bumi ini bisa terlaksana secepatnya," kata Kustini.
Pemerintah Sleman, lanjutnya, sudah melakukan sosialisasi di kecamatan Depok, Ngaglik dan Melati.
"Di sana banyak perguruan tinggi. Masyarakat akan lebih diringankan dengan membayar gas. Akan kami fasilitasi, titik mana yang diperlukan PGN, kami bantu sehingga tidak membuka lahan sendiri. Dan kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Perijinan kita perlancar karena ini untuk kemandirian energi nasional," pungkasnya.