Kolaborasi PNM dan Kemenko PMK Optimalkan Percepatan Penanganan Kemiskinan Ekstrem
PT Permodalan Nasional Madani atau PNM terus mengoptimalkan kinerjanya untuk terus mendukung perekonomian masyarakat prasejahtera
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani atau PNM terus mengoptimalkan kinerjanya untuk terus mendukung perekonomian masyarakat prasejahtera dan mendampingi masyarakat tersebut untuk dapat memberikan harapan dan peluang dalam membangkitkan ekonomi dan semangat untuk terus tumbuh.
Satu di antaranya dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan PT Permodalan Nasional Madani di Jakarta belum lama ini.
Kegiatan penandatangan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi dengan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Andie Megantara.
"Perjanjian kerjasama berisi pertukaran dan pemanfaatan data secara elektronik dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia," kata Arief dalam keterangannya, Rabu (20/10/2022).
Penadatangan perjanjian kerjasama ini merupakan tindak lanjut hasil workshop pembahasan PK dan pemadanan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim antara PNM dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Baca juga: Menko PMK Sebut Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Gangguan Ginjal Akut Tertinggi, Ada 118 Kematian
“Dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini dapat mengoptimalkan sinergi 2 (dua) pihak antara PT PNM dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan khususnya terkait misi percepatan penanganan kemiskinan ekstrem," kata Arief Mulyadi.
Andie Megantara selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengatakan, kerjasama ini bukan hanya sekedar pertukaran data melainkan program.
"Penandatangan ini bukanlah titik justru ini adalah permulaan bagi kami dalam mengoptimalkan penanganan kemiskinan ekstrim di Indonesia”, ucap Andie Megantara .