Sebut Pernyataan Badan Pangan Soal Kedelai Keliru, Gakoptindo: Stok Cukup Sampai Desember
Gakoptindo, kata Aip sudah memastikan ke berbagai Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) terkait stok kedelai.
Editor: Muhammad Zulfikar
Maka dari itu, Aip meminta pemerintah tidak menyebar informasi atau isu yang meresahkan. Dalam hal ini ditujukan pada Badan Pangan Nasional.
Sebab, informasi yang meresahkan dapat menimbulkan kecemasan antara produsen dan pedagang.
“Pemerintah mesti minta maaf itu. Jangan membuat informasi atau isu yang meresahkan. Karena takut nanti ada ini ada itu. Sebab, sampai sekarang kami tidak merasa kekurangan kedelai,” kata Aip.
Sebelumnya, harga komoditas keledai di pasar telah mengalami kenaikan secara bertahap sejak tiga pekan terakhir.
Baca juga: Harga Kedelai Merangkak Naik Sejak Tiga Pekan Lalu, Kini di Level Rp20.000 per Kg
Menurut pengakuan Ila, salah seorang pedagang di Pasar Mede, Cilandak, Jakarta Selatan, harga keledai saat ini berada di angka Rp 20.000 per kilogram.
“Sudah tiga pekan ini naik pelan-pelan. Sebelumnya itu masih Rp 18 ribu,” katanya ketika ditemui Tribunnews.com, Selasa (25/10/2022).
Ila menyebut, kenaikan harga jual ke konsumen karena harga awal dari pemasok sudah naik, di mana awalnya Rp 15.500 dan sekarang menyentuh Rp 15.700.
“Harga modalnya juga ikut naik terus. Dari Koperasi Tempe juga ikut naik,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai kabar menipisnya stok kedelai, Ila mengaku tidak tahu akan hal tersebut.
Meski demikian, Ila tak menampik adanya pengurangan stok yang biasa ia simpan.
“Biasanya saya punya stok dua karung di sini. Akhir-akhir ini tidak nyetok lagi,” katanya.
Baca juga: Stok Kedelai Tersisa 7 Hari, Ini Penjelasan Badan Pangan Nasional
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (BPN) atau Nasional Food Agency (NFA) mewaspadai kondisi ketahanan pangan dalam negeri, khususnya pada komoditas kedelai yang stoknya terbatas.
Sebab, berdasarkan data BPN rata-rata stok kedelai mencapai 7 hari.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan BPN, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, terbatasnya stok kedelai tentu akan berpengaruh terhadap para pengrajin tahu dan tempe.
Lantaran, kedelai merupakan bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe.
"Posisi pangan kita, untuk kedelai 7 hari. Ini yang sangat perlu kita perhatikan. Kalau di daerah Jawa, daerah pengrajin tahu tempe, kedelai menjadi komoditas yang sangat diperlukan," ungkapnya dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Selatan dikutip dari Kompas.com, Senin (24/10/2022).