Pemuda RI Menuju Cerdas Finansial: Investasi Berorientasi Jangka Panjang
Hampir seabad sejak Sumpah Pemuda tercetus oleh pemuda-pemudi Indonesia dan kapasitas pemuda sebagai penggerak kemajuan bangsa
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hampir seabad sejak Sumpah Pemuda tercetus oleh pemuda-pemudi Indonesia dan kapasitas pemuda sebagai penggerak kemajuan bangsa masih tetap signifikan hingga kini.
Sejak 2012, literasi keuangan termasuk dalam salah satu indikator kualitas pendidikan oleh Programme for International Student Assessment (PISA).
Tes ini menguji kemampuan finansial pemuda dalam memahami nilai aset finansial, mengelola keuangan serta mengidentifikasi risiko dan return di setiap transaksi keuangan.
Lalu bagaimana kualitas literasi keuangan berpengaruh pada tren investasi generasi muda?
Baca juga: Apa Itu Robot Trading? Ini Ciri-ciri Penipuan Investasi Berkedok Penawaran Robot Trading
Berdasarkan hasil studi terkait platform investasi multi-aset, keterwakilan pemuda dalam proporsi investor ritel mencapai hampir 75 persen dengan mayoritas usia 18 hingga 35 tahun.
"Kabar baik lainnya adalah, hampir seperlima di antaranya merupakan pelajar atau mahasiswa dan hampir sepertiga dari mereka tersebar di luar Jawa-Bali," ujar Director of External Affairs Pluang Wilson Andrew dalam siaran pers, Jumat (28/10/2022).
Hal ini membuktikan semakin banyak anak muda yang sudah terpapar informasi tentang investasi sejak dini dan distribusi akses investasi sudah semakin merata di Indonesia.
Kemudian, temuan menarik lainnya adalah investor dari kelompok usia generasi zilenial yang notabene pada studi ini berada pada kelompok usia 18 hingga 23 tahun memiliki orientasi investasi jangka panjang.
Mayoritas dari responden studi platform investasi multi-aset ini menggunakan investasi untuk mempersiapkan pendapatan pasif dan dana darurat.
"Hanya 10 persen dari generasi zilenial yang menggunakan dana investasi untuk dana jalan-jalan," kata Wilson.
Dengan demikian, asumsi bahwa anak-anak muda dikhawatirkan tidak bisa meraih kemandirian finansial karena pola hidup yang konsumtif terbantahkan dalam studi ini.
Investor-investor muda ini sudah memulai berinvestasi dari nominal terkecil sebesar kurang dari Rp 1 juta dan kebanyakan dari mereka memilih aset kripto sebagai pilihan aset utama.
Mayoritas dari investor zilenial juga memiliki keingintahuan yang tinggi, mereka sangat terbuka untuk mempelajari aset baru di platform multi-aset.
Baca juga: Permintaan Rumput Laut Naik 4,8 Persen Per Tahun, KKP: Jadi Peluang Investasi
Lebih lanjut, Wilson menambahkan, bahwa pentingnya edukasi finansial untuk mendukung peningkatan kapasitas pemuda.
“Generasi muda dengan tingkat literasi keuangan yang baik dapat mengkombinasikan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan menjadi kebiasaan untuk mengambil keputusan finansial yang logis.
Di hari Sumpah Pemuda ini, Pluang berharap generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan keterbukaan akses edukasi finansial untuk membuat perencanaan jangka panjang keuangan, melakukan diversifikasi aset, dan mencapai tujuan finansialnya," pungkasnya.