Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jiwa Kewirausahaan Perlu Dibangun untuk Hadapi Tantangan Bonus Demografi

Petiana menjelaskan, sebelum diselenggarakan Entrepreneur Day pihaknya mengadakan kegiatan Entrepreneur Bootcamp Series 2022 pada

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jiwa Kewirausahaan Perlu Dibangun untuk Hadapi Tantangan Bonus Demografi
istimewa
iwa Kewirausahaan Perlu Dibangun untuk Hadapi Tantangan Bonus Demografi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kini dihadapkan pada tantangan bonus demografi dan semakin sempitnya lapangan pekerjaan, karena tren penyusutan struktur perusahaan dan penyederhanaan fungsi perusahaan.

Di sisi lain, Indonesia memiliki kesenjangan kompetensi SDM yang cukup besar baik antar daerah maupun antar negara, sehingga daya saing SDM Indonesia belum kuat dan hanya sebagian kecil SDM yang mampu menembus persaingan global.




Karenanya, perlu dibangun alternatif lain pada kelompok produktif untuk tidak hanya mengandalkan ketersediaan lapangan pekerjaan, tapi juga mampu menyediakan lapangan kerja baru dan memaksimalkan potensi SDM yang ada.

"Kegiatan Entrepreneur Day diharapkan dapat menjadi etalase penampung inovasi dan kreatifitas capaian pembinaan kewirausahaan dosen serta mahasiswa sebagai bentuk semangat kebersamaan mengembangkaan ekosistem dalam berwirausaha dan kemandirian di tingkat program studi maupun fakultas," ungkap Ir. Petiana Indriati, Ketua Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Layanan Karir Mahasiswa (PPKLKM) di kegiatan Entrepreneur Day yang diselenggarakan di kampus Universitas Pancasila, Jakarta, dan diikuti para UMKM binaan 10 perguruan tinggi, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Pemkab Trenggalek Fasilitasi Puluhan UMKM untuk Dapat Sertifikat Halal Gratis

Petiana menjelaskan, sebelum diselenggarakan Entrepreneur Day pihaknya mengadakan kegiatan Entrepreneur Bootcamp Series 2022 pada 19 - 20 Oktober 2022 melalui Zoom Meetings, yang terdiri dari 2 sesi, yaitu Pembuatan Business Model Canvas (BMC)" dibawakan oleh Ketua PPKLKM, dan Inovation Packaging yang dibawakan Tabligh Permana, Kepala Pemberdayaan Masyarakat, Inkubator Bisnis, dan Manajemen Inovasi Swiss German University. Peserta bootcamp sebanyak 42 mahasiswa Universitas Pancasila dan dari kegiatan ini terpilih 13 peserta terbaik Bootcamp.

Petiana menjelaskan, kegiatan Entrepreneur Day bertujuan mengajak mahasiswa agar memiliki jiwa wirausaha dengan mengedepankan semangat aksi nyata, dan terus belajar memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dengan orientasi berwirausaha.

Baca juga: Pemerintah Sebut UMKM Mampu Jadi Ujung Tombak Hadapi Resesi

BERITA TERKAIT

Selanjutnya, diharapkan tumbuh sumber daya manusia yang mandiri, kreatif, inovatif dan berkarakter Pancasila serta bermuatan teknologi dan start-up.

Entrepreneur Day diikuti 45 peserta dari 10 institusi pendidikan tinggi, yakni Universitas Pancasila, Institut STIAMI, Univ. Esa Unggul, PNJ, IPB University, NHI, Universitas Pakuan, Gekrafs Depok, Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Swiss German University.

Dari ajang ini terpilihnya produk terbaik tingkat mahasiswa dengan urutan Juara 1 Tebengin.co dari IPB University, juara 2 jamu infused water dari Fakultas Farmasi UP, dan juara 3 kami creative dari Universitas Atmajaya. Di tingkat fakultas, terpilih Fakultas Farmasi, Fakultas Teknik Industri, dan pelengkap produk dari PPKLKM.

Output lanjutan dari kegiatan ini adalah proposal kreativitas mahasiswa dan dosen yang akan menjadi Entrepreneur Library Universitas Pancasila dan dapat dikembangkan menjadi berbagai riset yang bermanfaat dan diikutsertakan dalam berbagai lomba kewirausahaan tingkat nasional maupun internasional.

“Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi untuk mendorong kreativitas mahasiswa, sehingga memiliki nilai lebih dalam bersaing baik sebagai seorang wirausahawan maupun saat bekerja di dalam organisasi," ujar Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H., M.Si., FCBArb.

Dia berharap, ke depan perguruan tingginya menjadi Entrepreneur University. Karenanya, perlu membangun pola pikir dan jiwa entrepreneur baik dari pimpinan, dosen, dan tenaga pendidikan, sehingga mahasiswa bisa mencontoh pola tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas