Ancaman Terbaru Rusia ke Ukraina Diprediksi akan Buat Harga Komoditas Makin Tinggi
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan ancaman terbaru Rusia ke Ukraina dapat berdampak pada harga komoditas
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan ancaman terbaru Rusia ke Ukraina dapat berdampak pada harga komoditas di masa mendatang.
Ancaman tersebut berupa penyerangan kepada kapal dari Ukraina yang membawa gandum.
“Dua hari lalu keluar ancaman baru dari Rusia. Mereka akan mengebom semua kapal Ukraina yang membawa gandum ke seluruh dunia,” kata Dody di acara GNPIP Sulawesi Tengah, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Faisal Basri Ungkap Kelemahan Ekonomi Indonesia, Bergantung Ekspor Komoditas Hingga Boros
Ancaman itu disebut oleh Dody berpotensi memunculkan masalah pasokan pangan.
Nantinya, harga-harga juga akan berpengaruh karena ancaman ini.
“Ada potensi muncul dari ancaman itu, yaitu pasokan dari pangan akan terganggu lagi. Harga-harga berpotensi naik,” ujar Dody.
“Risiko harga komoditas itu masih akan tinggi ke depannya,” lanjutnya.
Dody mengatakan ini bukan cara BI menakuti masyarakat.
Baca juga: Uni Eropa Desak Rusia Mencabut Penangguhan Kesepakatan Ekspor Biji-bijian dari Laut Hitam Ukraina
Ini merupakan langkah mitigasi. Dapat dilihat dari kenaikan suku bunga acuan terbaru yang terjadi pada Oktober 2022.
“Dunia sedang tidak baik-baik saja. Kita bukan menakutkan, tapi bagaimana kita memitigasi. Karena semua negara sekarang sedang menghadapi ancaman yang sama. Semua menaikkan suku bunga,” katanya.
Dody memastikan perihal stabilitas harga tak bisa ditawar menawar.
“Apapun risiko yang dihadapi dengan konteks masalah pertumbuhan yang melambat, itu adalah prioritas kedua. Karena masalah stabilitas itu tidak kata tawar,” ujarnya.