Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hartanya Susut Hingga Rp1.000 Triliun, Mark Zuckerberg Terdepak dari Daftar 10 Orang Kaya di Amerika

Pendapatan dari anak perusahaan Meta yakni Facebook, WhatsApp dan Instagram mengalami penurunan selama satu tahun terakhir.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Hartanya Susut Hingga Rp1.000 Triliun, Mark Zuckerberg Terdepak dari Daftar 10 Orang Kaya di Amerika
techcrunch
Mark Zuckerberg. Dirinya kini terdepak dari daftar 10 orang terkaya di Amerika Serikat seiring penurunan harta kekayaannya. Posisinya merosot tajam dari peringkat 3 menjadi 11 dalam daftar orang terkaya AS versi "The Forbes 400". 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harta kekayaan bos raksasa Meta Platform Inc dilaporkan mengalami penurunan, di mana harta Mark Zuckerberg susut dari 76,8 miliar atau sekitar Rp 1.194 triliun pada 2021 menjadi 57,7 miliar dolar AS atau Rp 897 triliun (satuan kurs Rp 15.557).

Imbas dari penurunan kekayaan kini Zuck terdepak dari daftar 10 orang terkaya di Amerika Serikat, ini lantaran posisi Zuck merosot tajam dari peringkat 3 menjadi 11 dalam daftar orang terkaya AS versi "The Forbes 400".

Anjloknya kekayaan Zuck diperkirakan terjadi setelah pendapatan dari anak perusahaan Meta yakni Facebook, WhatsApp dan Instagram mengalami penurunan selama satu tahun terakhir, sebagai imbas dari penurunan pendapatan dari iklan online yang terpengaruh kebijakan privasi Apple untuk iOS, iPhone dan iPad, sehingga menyulitkan perusahaan untuk mengembangkan bisnis iklan digital.

Lebih lanjut lonjakan pengeluaran Meta terjadi karena adanya pembengkakan pengeluaran dari Reality Labs, divisi yang bertanggung jawab atas metaverse.

Baca juga: Iklan Digital Merosot, Laba Google hingga Meta Rontok: Industri Teknologi Nyalakan Alarm Krisis

Laporan keuangan Meta menyebut kerugian yang disebabkan Reality Labs telah mencapai 3,67 miliar dolar AS.

"Kami sudah memperkirakan kerugian operasional Reality Labs akan naik signifikan pada 2023. Namun kami berharap bisa mengelola investasi di Reality Labs untuk mencapai sasaran laba operasional perusahaan di jangka panjang," kata juru bicara Meta.

Berita Rekomendasi

Akibat semua tekanan yang dihadapi Meta, situs Forbes mencatat pendapatan Meta pada kuartal ketiga 2022 turun 4 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Angka tersebut lantas menyeret jatuh dari 29,010 miliar dollar AS atau Rp 451 triliun menjadi 27,714 miliar dolar AS atau sekitar Rp 431 triliun.

Kemerosotan ini bahkan membuat laba bersih Meta pada kuartal tiga melemah dengan turun sebanyak 52 persen dibanding tahun lalu, menjadi 4,395 miliar dolar AS atau Rp 68 triliun, dari sebelumnya di patok 9,194 miliar dolar AS atau Rp 142 triliun.

Tak hanya mengalami penurunan pendapatan, saham Meta di perdagangan bursa AS juga ikut terpengaruh jatuh.

Ini terjadi karena para investor teknologi mulai khawatir akan adanya perlambatan ekonomi yang tengah terjadi pada Meta selama beberapa bulan terakhir.

Alasan tersebut yang kemudian mendorong para investor untuk mencabut sahamnya yang ada di Meta Inc, hingga saham Meta merosot drastis seperti di perdagangan Nasdaq Meta dilaporkan jatuh sebanyak 9,8 persen sementara di S&P 500 anjlok 13,5 persen.

Sejumlah cara telah dilakukan Meta untuk mempertahankan kinerja finansial perusahaan, salah satunya dengan memperketat pengeluaran perusahaan untuk menggaji pegawai.

Baca juga: Kehilangan Pamor, Meta Akhiri Dukungan Instant Article Bagi Pengguna Facebook

serta mengurangi jumlah divisi. Namun sayangnya cara tersebut belum cukup mampu menghentikan kerugian perusahaan.

Sebagai informasi sebelum posisi Zuck turun, CEO Meta ini pada 2008 sempat mencatatkan diri sebagai miliarder AS termuda dengan usia 23 tahun dan kekayaan yang mencapai 1,5 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas