Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

KNKT Ajak 3 Negara Ini Saat Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182

KNKT mengikuti standar internasional yang tertuang dalam ICAO Annex 13 yang salah satunya antara lain melibatkan beberapa negara terkait investigasi

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in KNKT Ajak 3 Negara Ini Saat Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182
Tribunnews/Herudin
Penampakan Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah ditemukan saat ditunjukkan di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/3/2021). Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bekerja sama dengan negara lain saat melakukan investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ-182 pada Januari 2021 yang lalu 

Laporan Reporter Tribunnews.com,  Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan negara lain saat melakukan investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ-182 pada Januari 2021 yang lalu.

KNKT bekerja sama dengan sejumlah pihak di antaranya Singapura, Amerika Serikat hingga Inggris.

"KNKT mengikuti standar internasional yang tertuang dalam International Civil Aviation Organization (ICAO) Annex 13 yang salah satunya antara lain melibatkan beberapa negara terkait dalam tim investigasi," kata Kasubkom KNKT Moda Penerbangan, Nurcahyo Utomo dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Hasil Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya SJ-182, Ini Temuan KNKT

Nurcahyo mengatakan terdapat alasan KNKT menggandeng ketiga negara tersebut.

Pertama, Amerika Serikat merupakan negara pembuat dan perancang pesawat Boeing 737-500 yang merupakan pesawat Sriwijaya Air 182.

Amerika Serikat yang diwakili oleh National Transportation Safety Board (NTSB) dan dibantu oleh Federal Aviation Administration (FAA), Boeing dan General Electric sebagai pabrik pembuat mesin," jelas Nurcahyo.

Berita Rekomendasi

Selain Amerika, ada pula Singapura yang membantu investigasi. Negara tetangga Indonesia itu mengirimkan Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) dalam investigasi kecelakaan SJ-182.

"Hal ini (perbantuan Singapura) terkait MOU Asean yang akan saling membantu apabila satu negara sedang melakukan tugas investigasi," tutur Nurcahyo.

Baca juga: 35 Ahli Waris Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Terima Ganti Rugi, Ini Besarannya

Sementara Inggris membantu melalui tim AAIB (Accident Investigation Branch). Tim tersebut, jelas Nurcahyo, akan membantu investigasi terkait beberapa komponen pesawat yang diperiksa di Inggris.

"(Karena diperiksa di sana) Inggris berhak untuk terlibat dalam investigasi," katanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas