Melantai di Bursa Efek Indonesia, BSBK Kantongi Dana Segar Rp 275 Miliar untuk Beli Tanah
Wulandari Bangun Laksana melepas sebanyak 2,75 miliar saham melalui penawaran umum perdana saham atau Initial public offering (IPO).
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) melaksanakan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11/2022).
Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Oktober 2022, di mana selama masa penawaran umum perdana saham pada 2 hingga 4 November 2022.
"Seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik, bahkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 25,37 kali dari nilai penjatahan terpusat," ujar Direktur Utama PT Wulandari Bangun Laksana Christopher Sumasto Tjia dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Ekonom Sebut Dana Segar IPO Bisa Jadi Modal Blibli Hadapi Ancaman Resesi
Adapun PT Wulandari Bangun Laksana Tbk melepas sebanyak 2,75 miliar saham melalui penawaran umum perdana saham atau Initial public offering (IPO).
Harga penawaran sebesar Rp 100 per saham, dengan PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini.
Perseroan menargetkan dapat meraup dana Rp 275 miliar dari hasil IPO, yang setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya akan digunakan sekira Rp 100 miliar untuk pembelian tanah sekitar 1,2 hektar di wilayah Kota Balikpapan dan sekitarnya.
Christopher menjelaskan, pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki saat ini, sehingga dapat mendukung rencana ekspansi di masa akan datang untuk menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibu Kota Negara (IKN).
"Sementara, sisanya akan digunakan untuk operasional dan modal kerja perseroan," tutur dia.
Bersamaan IPO, perseroan juga akan melaksanakan konversi utang kepada kreditur sebesar Rp 234,17 miliar dengan harga konversi yang sama dengan harga penawaran yaitu Rp 100 per saham.
"Dengan demikian, kreditur akan mendapatkan saham baru sebanyak 2,34 miliar saham," kata Christopher.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi kreditur dan calon investor yang membeli saham dalam IPO.
Setiap pemegang 100 saham baru perseroan berhak memperoleh 137 waran, di mana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun sejak pencatatan, dengan harga pelaksanaan waran sebesar Rp 125 per lembar.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, sebesar Rp 200 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang pokok ke PT BPD Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara, serta sisa dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja perseroan.
"Masa berlaku pelaksanaan waran mulai 08 Mei 2023 sampai 07 November 2023," pungkas Christopher.