Apa Itu B20? Ini Bedanya dengan G20 dan Daftar Peserta yang Hadir di Bali pada 13-14 November 2022
Apa itu B20? Inilah penjelasan dan perbedaannya dengan G20 serta daftar nama peserta yang akan hadir di Bali pada 13-14 November 2022.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan tentang apa itu B20 dan apa bedanya dengan G20?
B20 diadakan di Nusa Dua, Bali, pada 13-14 November 2022.
Pada acara B20 di Bali, peserta terdiri atas beberapa chief executive officer atau CEO dan pimpinan perusahaan dunia.
Semula pendiri Tesla dan pemilik baru Twitter, Elon Musk, dijadwalkan hadir secara fisik di Bali. Belakangan, Elon Musk hadir secara virtual.
Aktris papan atas Hollyword, Amerika Serikat, Anne Hathaway, hadir offline.
Lantas apa itu B20 dan apa bedanya dengan G20?
Simak penjelasan tentang B20 di Bali dan apa bedanya dengan G20 berikut ini.
Baca juga: Daftar CEO Top Dunia yang Akan Hadiri Seminar B20 di Bali, Ada Elon Musk hingga Bos Grab
Apa itu B20?
Business 20 atau disingkat B20 adalah forum dialog antara komunitas bisnis global dalam agenda G20.
Jadi, B20 merupakan salah satu rangkaian acara G20.
G20 (Group of Twenty), atau G20, adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar dunia plus Uni Eropa. Didirikan tahun 1999, tahun ini Indonesia memegang posisi presidensi.
Negara-negara anggota G20 merupakan representasi lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Para pemimpin yang menghadiri acara pertemuan G20 adalah pemimpin negara seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.
Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan dan PM Jepang Fumio Kishida juga hadir langsung di Bali.
Sebagai rangkaian acara G20, hasil kajian dari forum B20 nantinya akan mendorong negara-negara anggota G20 terus berkolaborasi secara berkelanjutan, tidak berhenti saat presidensi G20.
Dikutip dari b20indonesia2022.org, B20 adalah salah satu Kelompok Keterlibatan yang paling menonjol di G20.
Kelompok ini bertugas untuk merumuskan rekomendasi kebijakan tentang isu-isu yang ditetapkan.
Rekomendasi tersebut kemudian disampaikan kepada Presidensi G20 pada KTT B20, yang berlangsung di sekitar KTT G20.
B20 tahun 2022 diselenggarakan oleh Kamar Dagang Indonesia (Kadin) atas perintah Pemerintah Indonesia yang memegang Kepresidenan G20 tahun ini.
Sejak didirikan pada 2010, pertemuan B20 telah berfungsi untuk menyalurkan suara dan aspirasi komunitas bisnis global kepada para pemimpin G20.
Forum ini diharapkan bisa menyatukan para pemimpin bisnis dan pemikiran global untuk mengatasi masalah ekonomi.
Baca juga: 9 Potret Anne Hathaway, Aktris Hollywood yang akan Jadi Pembicara dalam B20 Summit di Bali
Forum B20 tahun 2022 mengangkat tema “Advancing Innovative, Inclusive, and Collabotarion Growth.”
Dikutip dari Indonesia.go.id, tujuan mengangkat tema tersebut agar pertumbuhan ekonomi memberikan keuntungan untuk masyarakat umum.
B20 juga mendorong terciptanya inovasi dalam bisnis-bisnis tradisional, mendukung inklusivitas dan posisi yang setara dalam komunitas bisnis.
B20 telah membentuk Enam Gugus Tugas dan satu Dewan Aksi untuk menyampaikan rekomendasi kebijakan tentang topik-topik berikut:
1. Perdagangan & Investasi
2. Energi, Keberlanjutan, & Iklim
3. Digitalisasi
4. Keuangan & Infrastruktur
5. Masa Depan Pekerjaan & Pendidikan
6. Integritas & Kepatuhan
7. Dewan Aksi Wanita Dalam Bisnis
Setiap Gugus Tugas terdiri dari sekitar 100 anggota yang mewakili berbagai negara dan organisasi, diketuai seorang CEO Indonesia dan diketuai oleh CEO dari negara-negara G20.
Baca juga: Profil Anne Hathaway, Aktris Hollywood yang Bakal Jadi Pembicara dalam B20 Summit di Bali
Manfaat B20 bagi Indonesia
Bagi Indonesia, B20 menghasilkan rekomendasi kebijakan yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan negara G20.
Langkah itu akan membuat pertumbuhan perekonomian dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dalam jangka pendek dan panjang.
Forum tersebut juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk menampilkan langkah-langkah reformasi struktural di tengah pandemi.
Hal itu tentu akan meningkatkan kepercayaan investor global terhadap iklim berusaha di Indonesia.
Sehingga, banyak mitra global yang dapat berkerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka membantu percepatan pemulihan ekonomi.
Tiga misi utama Indonesia dalam forum B20
Ada tiga misi utama dalam pertemuan B20, yaitu:
1. Mengupayakan pemulihan dan pertumbuhan yang kolaboratif.
Indonesia akan memfasilitasi kerja sama antar negara untuk mencapai pemuluhan yang kuat dan merata.
2. Mendorong terciptanya ekonomi global yang inovatif.
Indonesia mendukung adopsi teknologi dan inovasi industri.
3. Mewujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
Inilah sejumlah nama-nama besar yang dijadwalkan untuk menjadi pembicara dalam B20:
- Anne Hathaway selaku UN Women Goodwill Ambassador
- Changpeng Zhao (CEO Binance)
- Sanda Ojiambo (Assistant Secretary-General and CEO of the UNGC
- Maria Fernanda Garza (CEO Orestia)
- Elon Musk (CEO Tesla)
- Jon Moore (CEO BloombergNEF)
- Anthony Tan (CEO & Co-Founder and Chairman Grab)
- Alan Jope (CEO Unilever)
- Bill Winters (Group CEO Standard Chartered Bank)
- Roy Gori (CEO Manulife)
- Datuk Tengku Muhammad Taufik (President and Group CEO Petronas )
- Erol Kiresepi (Chairman & CEO Santa Pharmaceutical)
- Jon Moore (CEO BloombergNEF)
- Christian Gebara (CEO Telefonica Brazil)
- David Griffin (Founder & CEO Sun Cable)
- Radosław Domagalski-Łabędzki (CEO Rafako)
- Maria Fernanda Garza (CEO Orestia)
- Zeynep Bodur Okyay (President & CEO of Kale Group)
- Johnny C Taylor (President & CEO of SHRM )
- Mark Tucker (Group Chairman HSBC Holdings)
- Kathleen L Quirk (President Freeport-McMoran)
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)