CNGR Teken Kerjasama Hilirisasi dan Transisi Energi dengan PLN
PLN berkomitmen untuk menyediakan energi ramah lingkungan bagi PT ABC melalui Sertifikat Energi Terbarukan (REC). PLN menjamin 100 persen
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CNGR Hong Kong Material Science & Technology Co., Ltd. (CNGR) melalui anak perusahaan PT Anugerah Barokah Cakrawala (ABC) meneken kerja sama dengan PT PLN Persero di bidang hilirisasi dan transisi energi di sektor pertambangan nasional.
Kedua perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) sebesar 80 Mega Volt Ampere (MVA) dan Surat Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan (PJBREC) antara PLN dan PT. Anugerah Barokah Cakrawala di Kantor PLN Pusat Jakarta pada Senin, 31 Oktober 2022.
Penandatanganan jual-beli ini dihadiriPresident Director PT. Anugerah Barokah Cakrawala (PT. ABC) Fu Peiwen dan General Manager PLN Unit Induk Regional Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin.
Baca juga: Kolaborasi PLN, ADB, dan IPP Siapkan Pendanaan Pensiun Dini PLTU Swasta melalui Mekanisme ETM
Dalam perjanjian ini, PLN berkomitmen untuk menyediakan energi ramah lingkungan bagi PT ABC melalui Sertifikat Energi Terbarukan (REC). PLN menjamin 100 persen energi yang akan dipasok berasal dari energi terbarukan, dengan jaminan Sertifikat Energi Terbarukan selama 20 tahun.
Sertifikasi ini menjadi jaminan bagi CNGR untuk mendapatkan pengakuan internasional dalam hal penggunaan listrik yang transparan, akuntabel, dan ramah lingkungan.
Pasokan listrik sebesar 80 Mega Volt Ampere (MVA) tersebut akan mendukung fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter yang dioperasikan oleh PT Anugerah Barokah Cakrawala (PT ABC) di Kalimantan Selatan, untuk menghasilkan nikel matte.
Proses produksi di Smelter menggunakan teknologi canggih yang dikembangkan CNGR, yaitu “Oxygen-Enriched Side-Blown Furnace” (OESBF) untuk memproses nikel matte.
Presiden Direktur PT Anugerah Barokah Cakrawala (PT. ABC) Fu Peiwen mengungkapkan melalui kerjasama ini, PT ABC ingin berkontribusi mewujudkan transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission di masa depan.
Kontribusi ini sejalan dengan misi perusahaan untuk mengabdikan diri pada pengembangan energi baru dan terbarukan serta membangun kehidupan yang lebih baik.
“Terkait komitmen PLN, saya mengucapkan terima kasih kepada PLN dan seluruh tim yang telah berpartisipasi. Semoga kerjasama ini menjadi awal yang tepat untuk menjalin hubungan erat antara PLN dan CNGR dalam mendukung transisi energi di Indonesia, termasuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujar Fu Peiwen.
Baca juga: Dukung PLN Kembangkan EBT, Menko Luhut: Indonesia Siap Sambut Investasi USD 700 Miliar
Dengan pasokan listrik yang memadai dari PLN, diharapkan pengoperasian smelter dapat berjalan lancar yang kemudian berdampak pada peningkatan produksi dalam negeri. Selain itu, juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Diharapkan keberadaan smelter ini dapat menyerap tenaga kerja lokal dan untuk selanjutnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
General Manager PLN Unit Induk Regional Kalsel dan Kalteng, Muhammad Joharifin menyatakan, dukungan PLN terhadap proyek CNGR selaras dengan regulasi tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang bertujuan untuk mendorong peningkatan nilai tambah di sektor minerba.
Bisnis CNGR saat ini fokus pada kegiatan riset dan pengembangan, produksi, pemrosesan, serta perdagangan bahan prekursor untuk bahan katoda baterai lithium.
Basis industri CNGR berada di Cina Barat, Tengah dan Selatan dengan menggandeng produsen bahan katoda dan baterai papan atas dunia dan perusahaan ini telah diakui sebagai Pusat Teknologi Perusahaan Nasional dan Perusahaan Teknologi Tinggi Nasional.