Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Neraca Perdagangan Indonesia-China Surplus di Oktober 2022

Neraca perdagangan Indonesia-China sukses mencatatkan surplus senilai 1,04 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2022.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Neraca Perdagangan Indonesia-China Surplus di Oktober 2022
(Tribunnews/Hendra Gunawan)
Bongkar muat kapal ekspor impor barang di JICT, Tanjung Priok, Jakarta 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, neraca perdagangan Indonesia-China sukses mencatatkan surplus senilai 1,04 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam laporannya menyebutkan, nilai ekspor China di Oktober 2022 sebesar 6,24 miliar dolar AS. Sedangkan, nilai impornya senilai 5,2 miliar dolar AS.

"Tiongkok (neraca dagang dengan Indonesia) surplus 1.045,4 juta dolar AS pada Oktober 2022," ucap Setianto dalam konferensi pers BPS, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Neraca Dagang Indonesia Surplus 30 Bulan Secara Beruntun, Oktober 2022 Tembus 5,67 Miliar Dolar AS

Dirinya melanjutkan, penyumbang surplus terbesar neraca dagang Indonesian-China pada Oktober 2022 adalah komoditas bahan bakar mineral, besi dan baja, serta minyak dan lemak hewan/nabati.

Berdasarkan laporan BPS, China termasuk ke dalam daftar 3 negara penyumbang nilai surplus terbesar terhadap neraca perdagangan Indonesia. Dalam hal ini, China menempati posisi ketiga.

Di posisi kedua, ada Amerika Serikat yang tercatat menyumbang surplus sebesar 1,28 miliar dolar AS. Dan di posisi pertama ada India yang nilai surplusnya senilai 1,69 miliar dolar AS.

BERITA REKOMENDASI

"Untuk India yang surplus 1.699,6 juta dolar AS, ini utamanya dari komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta bijih besi dan baja," papar Setianto.

"Kedua surplus terbesar kita dengan AS, nilainya sebesar 1.286,9 juta dolar AS. Utamanya komoditas mesin dan perlengkapan elektrik," pungkasnya.

Data tersebut membuktikan bahwa aktivitas perdagangan Indonesia khususnya impor, tidak bergantung sepenuhnya dengan China.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pernah menegaskan sekaligus mematahkan anggapan bahwa Indonesia tidak dikontrol dan dikuasai oleh China.

Hal tersebut dibuktikan dengan terus mengecilnya defisit neraca perdagangan Indonesia dengan China dari tahun ke tahun.

Baca juga: Tingkatkan Perdagangan Rumput Laut, ARLI Teken MoU dengan Kamar Dagang Tiongkok


Luhut dalam paparannya menjelaskan, defisit neraca perdagangan Indonesia-China sebesar 17 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2019. Dan pada 2021, neraca dagang Indonesia dengan Negeri Tirai Bambu ini semakin menyusut, hanya sebesar 2,5 miliar dolar AS.

"Orang bilang kita ini (Indonesia) dikontrol oleh China, siapa bilang. Indonesia itu nobody, no country can control Indonesia," ucap Luhut dalam Indonesia Fintech Summit, Kamis (10/11/2022).

"Ekspor kita tercatat 232 miliar dolar AS selama Covid-19. Kita lihat di sini (paparan), trade deficit dengan China sebesar 17 miliar dolar AS pada 2019. Tahun lalu trade deficit kita di 2,5 miliar dolar AS," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas