Arsjad Rasjid: B20 Hasilkan Langkah Positif di Tengah Ketegangan Politik dan Ketidakpastian Global
Presidensi B20 Indonesia diyakini bisa menghasilkan langkah positif di tengah adanya ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik dunia.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid optimistis Presidensi B20 Indonesia menghasilkan langkah positif, di tengah adanya ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik dunia.
Arsjad mengungkapkan, Indonesia sebagai pemangku Presidensi B20 mengupayakan titik temu guna mencapai program-program konkret.
Sejauh ini, setelah hampir satu tahun berdialog, para pemangku kepentingan di B20 berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian. Saat ini, ada berbagai program konkret bidang energi, UMKM dan kesehatan yang diusulkan untuk diresmikan dalam KTT G20, 15-16 November.
Program konkret atau legacy program ini bukan hanya menjadi inisiatif jangka pendek, tapi punya dampak yang berkepanjangan atau berkelanjutan untuk terus diwariskan di Presidensi selanjutnya di luar Presidensi B20 Indonesia.
"Selaras dengan arahan Presiden Jokowi, B20 Indonesia menetapkan tiga prioritas utama untuk B20 Summit sejalan dengan prioritas Presidensi G20 terkait problem mendasar bagi negara berkembang dan negara maju," ucap Arsjad B20 Summit di Nusa Dua, Senin (14/11/2022).
"Yakni ekonomi hijau, pemberdayaan UMKM dan perempuan, dan penguatan ketahanan kesehatan global," sambungnya.
B20 Indonesia melahirkan legacy program B20 Wiki untuk mendorong pertumbuhan inklusif dan digitalisasi bagi UMKM serta legacy One Global Women Empowerment yang memfasilitasi inklusi dan pemberdayaan perempuan dalam sektor usaha dan bisnis.
Baca juga: B20 Summit Rilis B20 Communique untuk Pemulihan Ekonomi yang Inklusif
Untuk ekonomi hijau, Indonesia sudah mulai mengambil tindakan nyata dengan mendorong investasi, melakukan green transition termasuk dekarbonisasi industri dan melahirkan legacy Carbon Center of Excellence.
Sedangkan untuk arsitektur kesehatan, B20 mengembangkan Global “One Shot” Campaign yang bertujuan untuk menyediakan infrastruktur relevan untuk mengatasi kesenjangan dan mitigasi krisis kesehatan masa depan melalui keterlibata sektor bisnis global.
Baca juga: Elon Musk Pakai Kemaja Batik Bomba Asal Desa Kecil Penghasil Nikel di Sulawesi Tengah saat KTT B20
Arsjad yang juga Host of B20 Indonesia mengatakan, B20 Indonesia memiliki peran vital untuk mengambil dan momentum di tengah krisis Rusia-Ukraina dan pemulihan ekonomi pascapandemi.
Arsjad melihat, Indonesia mampu menjadi penyambung suara ekonomi negara maju dan berkembang di kancah global.
Dalam situasi itu, kata Arsjad, Presidensi B20-G20 Indonesia memiliki peran vital untuk menjadi penengah sekaligus memberikan terobosan untuk pemulihan ekonomi dan meredam panasnya suhu politik dunia.
Baca juga: Momen Jokowi di B20 Summit, Ajak PM Australia Kerja Sama Baterai Mobil Listrik, Bawa Lithium ke RI
Arsjad melihat, B20 Indonesia ini bisa menimalisir kesenjangan antara negara maju dan berkembang.
“Ini pertama kali Indonesia sebagai negara berkembang menjadi tuan rumah. Untuk itu Indonesia juga mengedepankan agenda-agenda yang berhubungan dengan negara berkembang, karena selama ini lebih banyak di-drive oleh negara maju," papar Arsjad.
"Karena itulah, isu UMKM yang di presidensi sebelumnya tidak begitu diperhatikan sekarang kami kedepankan. Kami ingin mencapai konsesus untuk sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.
Selaras dengan prioritas G20 Indonesia, B20 Indonesia kata Arsjad juga merumuskan tiga terobosan yaitu inovasi untuk pertumbuhan pasca krisis yang adil, penyertaan UMKM dan kelompok rentan
untuk pembangunan berkelanjutan, dan kolaborasi negara maju dan berkembang untuk pertumbuhan yang tangguh dan berkelanjutan.
Seluruh terobosan itu, lanjut Arsjad, tercermin dalam B20 Komunike yang mengarahkan pada tujuan menyeluruh untuk mendorong masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.
“Namun, B20 Indonesia hadir untuk mencari solusi. Dari setiap policy recommendation yang dihasilkan, kami tidak hanya ingin berhenti pada kebijakan dan diskusi saja, tapi ada outcome konkritnya atau policy actionnya," ujar Arsjad.
"B20 Indonesia fokus untuk bergerak melampaui policy recommendation dan legacy program. Pada akhirnya, kami akan menyajikan B20 Komunike sebagai seruan untuk bertindak bagi para pemimpin G20,” pungkasnya.