Ribuan Pekerja Sektor Publik di Portugal Mogok Kerja, Tuntut Kenaikan Upah saat Inflasi Merajalela
Banyak sekali pekerja di Eropa yang telah melakukan aksi pemogokan menyusul tingginya harga energi dan meningkatnya biaya hidup
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LISBOA – Ribuan dokter, perawat, guru, dan pegawai negeri di Portugal pada Sabtu (19/11) melakukan aksi mogok kerja. Mereka menuntut kenaikan upah di tengah lonjakan inflasi yang melanda negara itu.
Dilansir dari Aljazeera, Minggu (20/11/2022) aksi pemogokan tersebut diinisiasi oleh Front Umum Persatuan Administrasi Publik, yang mewakili hampir setengah dari 730.000 pegawai negeri di Portugal.
Seperti diketahui, banyak sekali pekerja di Eropa yang telah melakukan aksi pemogokan menyusul tingginya harga energi dan meningkatnya biaya hidup.
Baca juga: UMP 2023 Akan Diumumkan 21 November, Buruh Ancam Mogok Nasional Jika Upah Tak Naik 13 Persen
“Tahun ini semua pekerja sudah kehilangan satu bulan gaji karena inflasi,” kata Sebastiao Santana, koordinator serikat pekerja di Portugal.
Adapun, Pemerintah Portugal telah menetapkan kenaikan gaji sebesar 0,9 persen untuk tahun ini, tetapi hal itu semakin membuat para pekerja kewalahan, mengingat inflasi Portugal pada bulan lalu melonjak lebih dari 10 persen.
“Kami mogok kerja bukan karena kami telah kehilangan upah sehari, tetapi kami mogok karena pemerintah tidak menanggapi isu-isu yang kami sampaikan, terutama kebutuhan untuk mengkompensasi biaya hidup yang tinggi akibat inflasi,” kata Santana.
Dalam aksi pemogokan itu, pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 10 persen atau minimal 100 euro per bulan di tahun depan.
Namun, Pemerintah Portugal telah mengusulkan kenaikan gaji rata-rata 3,6 persen dan memperkirakan inflasi berada di angka 4 persen untuk tahun depan.