Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Ambles ke Level Rp15.700 di Senin Pagi 21 November 2022

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditransaksikan di level Rp15.700 pada pagi ini.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rupiah Ambles ke Level Rp15.700 di Senin Pagi 21 November 2022
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditransaksikan di level Rp15.700 pada Senin pagi pukul 09.58 WIB (21/11/2022). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditransaksikan di level Rp15.700 pada Senin pagi pukul 09.58 WIB (21/11/2022).

Sebelumnya pada Jumat (18/11/2022), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.684

Jika dilihat lebih detail, rupiah mengalami pelemahan 16 poin.

Nilai tukar mata uang rupiah dalan beberapa pekan ke belakang mengalami pelemahan, tepatnya berada di kisaran Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, faktor utama lemahnya mata uang Garuda disebabkan oleh menguatnya indeks dolar AS.

Bahkan, pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami oleh rupiah. Sejumlah mata uang negara lain juga turut terdampak dan mengalami pelemahan yang lebih parah dibandingkan rupiah.

Berita Rekomendasi

Perry melanjutkan, kuatnya dolar AS didorong oleh pengetatan kebijakan moneter yang agresif di AS dan penarikan modal dari berbagai negara ke AS, di tengah melemahnya ekonomi dan tingginya inflasi di Eropa.

Pada saat bersamaan, tingginya ketidakpastian pasar keuangan global masih terus berlanjut.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Masih Terpuruk di Level Rp15.600, Ini Respon Bank Indonesia

"Dolar ini sangat kuat, dan pelemahan nilai tukar dialami oleh hampir seluruh negara. Kenapa dolar sangat kuat? Karena agresifnya kenaikkan suku bunga Fed Fund Rate karena tingginya inflasi di AS baik karena faktor supply maupun permintaan yang sangat kuat," jelas Perry dalam konferensi pers secara daring dikutip Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Rupiah Masih Terus Melemah, BI Klaim Penurunannya Tipis Dibanding Negara Lain

"Dampak kenaikan Fed Fund Rate mendorong dolar AS sangat strong terhadap berbagai mata uang dunia. Rupiah tidak terkecuali," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas